SOLOPOS.COM - Ilustrasi personel Satbrimob (Youtube)

ISIS di Indonesia ditangkal Brimob dengan masuk pondok pesatren.

Madiunpos.com, MADIUN — Tim Detasemen Kompi C Pelopor, Brimob Madiun, Jawa Timur blusukan ke pondok pesatren demi menangkal berkembangnya paham radikalisme. Personel elite kepolisian itu memberikan pembekalan tentang nasionalisme dan cinta Pancasila keapad santri dan santriwati pondok pesanttren.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Langkah antisipatif demi menangkal berkembangnya pengikut Islamic State of Iraq and ash-Sham (ISIS) di Indonesia itu dinilai efektif membentengi kaum muda dengan pagar nasionalisme Indonesia. Pembekalan materi nasionalisme dan cinta Pancasila tersebut salah satunya dilakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam, Desa Mojorerjo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Sabtu (28/3/2015).

“Pembekalan tersebut bertujuan untuk membentuk karakter dan merevolusi mental generasi muda yang berjiwa nasionalis dan cinta Pancasila,” ujar Pasi Ops Detasemen Kompi C Pelopor, Brimob Madiun, AKP Sudjono.

Menurut dia, materi pembekalan yang diberikan di antaranya adalah, pembentukan karakter atau character building, dan pemahaman ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Kegiatan tersebut juga untuk membentengi mental santri dan santriwati dari paham radikal ISIS yang rawan disusupkan oleh kelompok fanatik.

Pengasuh Ponpes Babussalam, KH Burhanudin, mengaku senang dengan kegiatan sosialisasi dan pembekalan oleh Brimob tersebut. Menurutnya, kegiatan itu akan menjadi ajang positif bagi para santri.

“Kegiatan ini sangat membantu kami dalam menjelaskan keberadaan kelompok-kelompok radikal yang saat ini semakin marak. Dengan bimbingan dan arahan mental, santriawan dan santriwati Babussalam lebih mencintai Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Burhanudin.

Salah seorang santriwati ponpes itu, Anisa, mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan itu positif untuk mencegah penyebaran kelompok radikal ISIS. “Ini kegiatan yang baik. Kami para santriwati semakin tahu tentang nilai nasionalis dan paham mana yang menjadi ancamannya,” kata Nisa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya