SOLOPOS.COM - Brimob sisir Gunung Patingkea, Senin (29/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)

ISIS di Indonesia yang dideklarasikan Kelompok Santoso terus diburu. Terakhir 2 orang Uighur ditembak di Poso.

Solopos.com, JAKARTA — Dua orang etnis Uighur tewas setelah terlibat baku tembak dengan aparat gabungan Polri dan TNI, di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (15/8/2016). Polri menyebut mereka bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan Santoso, sejak beberapa tahun lalu.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Dua orang yang tewas ini kami belum menyebutkan siapa, tapi dari data-data yang terlihat keduanya orang Uighur,” kata Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala Kombes Pol. Leo Bona Lubis, Rabu (16/3/2016).

Leo mengatakan kini dua jenazah itu berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Palu, Sulteng untuk keperluan pendalaman lebih lanjut. Menurut dia korban tewas setelah diterjang peluru panas aparat di bagian kepala dan badan. “Untuk anggota Satgas Tinombala tak ada yang terluka, sehat wal alfiat,” ujarnya.

Leo mengatakan keberadaan orang Uighur di markas Santoso itu bukan hal baru. Mereka sudah berada di sana sejak 2014 berjuang bersama kelompok Santoso alias Abu Wardah tersebut. Karena itu, aparat akan terus memburu para teroris yang bersembunyi di wilayah hutan pegunungan itu.

“Sudah lama ya mereka berada di sana,” katanya.

Polri dan TNI saat ini tengah menggelar Operasi Tinombala untuk memburu kelompok Santoso yang bersembunyi di wilayah hutan pegunungan, Poso, Sulteng. Dimulai sejak Januari lalu, operasi yang melibatkan ribuan personel gabungan itu ditargetkan selesai pada Maret ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya