SOLOPOS.COM - ISI Solo meluncurkan logo, mars, dan himne baru di Gedung Teater Besar Kampus ISI Solo, Kentingan, Jumat (8/9/2017) malam. (Istimewa/Humas ISI Solo)

ISI Solo meluncurkan logo serta mars dan himne baru

Solopos.com, SOLO — Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta/Solo memiliki logo baru yang diluncurkan secara resmi di Gedung Teater Besar Kampus ISI Solo, Kentingan, Jumat (8/9/2017) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam kesempatan itu, ISI Solo sekaligus juga meluncurkan mars dan himne baru.

Rektor ISI Solo, Sri Rochana Widyastutieningrum, mengemukakan, perubahan tersebut berawal dari tempat ISI bernaung yang semula di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berubah ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Ekspedisi Mudik 2024

“Dengan perubahan itu maka berubah pula statuta ISI Solo. Dari perubahan statuta tersebut, dilaksanakan pula pembaruan untuk himne, mars, dan logo ISI,” jelas Rochana didampingi Pejabat Humas ISI Solo, Esha Karwinarno, seusai peluncuran, Jumat.

Logo Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. (ist/Humas ISI Solo)

Logo Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. (ist/Humas ISI Solo)

Rochana menambahkan proses pengajuan perubahan sudah dilakukan sejak lama.

“Dan melalui Permenristekdikti (Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi) No. 29/2017  tertanggal 13 April 2017 maka hymne, mars dan logo ini diresmikan,” katanya.

Terkait logo, mars, dan hymne baru tersebut, akhir 2016 lalu ISI Solo telah mengadakan lomba cipta logo, mars, dan himne yang terbuka untuk umum.

“Dari lomba tersebut, terdapat 42 pengirim karya untuk logo, 15 karya untuk hymne, dan 13 karya untuk mars. Mereka tidak hanya dari internal ISI Solo tapi juga dari berbagai daerah, bahkan luar Pulau Jawa. Kemudian diambil masing-masing satu pemenang untuk logo, mars, dan himne tersebut,” terang Esha.

Dari lomba tersebut, pemenang karya untuk logo ISI Solo adalah Taufik Murtono yang merupakan salah satu dosen di ISI Solo, sedangkan untuk pemenang karya untuk mars ISI solo adalah L. Agus Wahyudi Minarko yang merupakan warga Jogja, dan pemenang karya untuk himne ISI Solo adalah Stevanus Novan Hardiyanto, yang merupakan salah satu mahasiswa Pascasarjana ISI Solo.

“Untuk judul mars maupun himne tidak menggunakan judul khusus namun menggunakan judul Mars ISI Solo dan Hymne ISI Solo karena itu merupakan identitas ISI Solo,” jelasnya.

Logo ISI Solo kini memiliki lambang berupa angsa mengepakkan sayap terbang menjelajah dunia yang memiliki mata urna di tengah dahi, telinga patra, bersirip dan berekor lumba-lumba dan berkaki elang yang membawa manggis, serta daun dan kelopak bunga cempaka.

Masing-masing lambang dalam logo memiliki makna tersendiri, yaitu angsa yang bermakna sebagai penjelajah, mata urna yang bermakna tajam melihat, telinga patra yang bermakna bijak mendengar, bersirip dan berekor lumba-lumba yang bermakna pengendali arah, berkaki elang yang bermakna kokoh memegang prinsip, manggis yang bermakna kejujuran, dan daun dan kelopak bunga cempaka yang bermakna menebar keutamaan dan berguna bagi sesama.

Secara keseluruhan, logo ISI Solo memiliki makna semangat meraih cita-cita tinggi, menjelajah dunia melalui cipta, rasa, dan karsa pengendali jalan menuju kemuliaan berbekal kecerdasan, intelektual, spiritual, dan emosional untuk menyejahterakan dan mengharumkan bangsa demi kematangan keluhuran dan kebenaran hakiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya