SOLOPOS.COM - Pertunjukan teater di acara PTKSI. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO - ISI Solo kembali terpilih sebagai tuan rumah Parade Teater Kampus Seni Indonesia (PTKSI). Artinya, ISI Solo sudah dua kali menjadi tuan rumah acara yang berada di bawah naungan Keluarga Mahasiswa Seni Teater Indonesia (KMSTI) ini.

Tahun ini merupakan tahun kedelapan PTKSI digelar. Pihak panitia telah mengundang delapan perguruan tinggi seni jurusan Teater di Indonesia yaitu ISI Solo, ISI Yogyakarta, ISI Padang Panjang, ISBI Bandung, ISBI Makasar, ISBI Aceh, IK Jakarta, dan STKW untuk ikut berperan aktif dalam acara ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PTKSI ke-8 dimulai pada 24-28 November 2019 di area Kampus ISI Surakarta tepatnya di Gedung Teater Besar Gendhon Humardani dan Boulevard ISI Surakarta. PTKSI ke-8 ini dipertahakan untuk tetap digelar sebagai wadah kreatifitas dan ajang silaturahmi mahasiswa jurusan Teater seluruh Indonesia sekaligus memperkenalkan teater kepada apresiator umum.

Mengusung tema Teater Tradisi Sebagai Daya Ungkap Sempurna Membaca Isu Lokal, acara ini diharapkan mampu mengajak generasi muda untuk menyadari dan merspon isu-isu lokal sebagai pemantik penggarap dan apresiator untuk mencari solusi.

PTKSI ke-8 ini dikemas secara apik. Sesuai dengan tema yang telah diusung panitia PTKSI mengambil konsep “Nyolo” dengan serangkaian acara. Mulai dari kirab pembukaan, panggung mimbar bebas, parade pertunjukan teater, bazar, hingga closing ceremonial.

Pertunjukan teater di acara PTKSI. (Istimewa)Untuk acara parade pertunjukan akan menampilkan 8 pertunjukan dari 8 perguruan tinggi seni jurusan teater yang ada di Indonesia. Seusai pertunjukan, mereka akan membuka diskusi umum tentang karya yang telah dibawakan. Goal dari acara tersebut adalah jurnal karya dan penerbitan buku dramaturgi teater tradisi.

ISI Surakarta sebagai tuan rumah juga membawakan sebuah pertunjukan sesuai tema. Pertunjukan tersebut disutradarai oleh Sanji Bagus dengan cara kerja tradisi yaitu wos-wosan (men-direct aktor dengan memberi benang merah alur cerita dan memberi inti persoalan dalam setiap adegan).

Di sini aktor akan mengembangkan persoalan yang diberikan Sutradara dan menawarkan isu-isu yang mendukung. Pada akhirnya, pertunjukan ini menawarkan data-data isu yang terjadi di Indonesia. Pertunjukan ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan refleksi agar tidak menjadi generasi yang apatis terhadap fenomena yang terjadi.

“PTKSI adalah event yang berbeda dengan event besar lainnya karena event ini adalah eventnya orang-orang akademisi yang harus melahirkan suatu produk keilmuan yang baru maupun memperbaharuinya. Harapannya produk keilmuan ini nantinya bisa dinikmati dan dipelajari oleh semua teman-teman teater se-Indonesia baik akademisi maupun teman-teman teater umum,” ungkap Caraka Tri Hananto selaku penggagas PTKSI I, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (29/11/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya