SOLOPOS.COM - Harian Jogja/JUMALI Sejumlah suporter PSIM Jogja saling baku hantam usai pertandingan antara PSIM melawan PSCS Cilacap di Stadion Sultan Agung Bantul, Sabtu (15/10) sore. Pada pertandingan babak 16 besar ISC B tersebut, PSIM menang dengan skor 3-1.

Erwan meminta kepada anak asuhnya untuk memaksimalkan tendangan bola mati saat berhadapan dengan anak-anak Cilacap.

Harianjogja.com, JOGJA- Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto mulai menyiapkan strategi alternatif yang akan digunakan saat berhadapan dengan PSCS Cilacap, pada laga terakhir Grup A babak 16 besar ISC B 2016 di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Sabtu (12/11/2016) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Erwan meminta kepada anak asuhnya untuk lebih memaksimalkan tendangan bola mati saat berhadapan dengan anak-anak Cilacap. Permintaan pelatih asal Magelang ini bukan tanpa alasan. Sebab, pada pertemuan pertama, dua gol dari total skor 3-1 untuk kemenangan PSIM atas PSCS dicetak melalui tendangan bola mati.

Saat itu, di Stadion Sultan Agung, Bantul pada putaran pertama dua tendangan bola mati Pratama Gilang gagal diantisipasi oleh barisan pertahanan dan kiper PSCS.

Gol melalui tendangan bebas pertama dilesakkan oleh Pratama Gilang di babak pertama, dan gol kedua Prata Gilang juga dicetak melalui skema yang sama di pertengahan babak kedua.

Akan tetapi, pada laga melawan PSCS di putaran kedua kali ini, keadaan mungkin akan berbeda. Sebab, penampilan dari skuat Laskar Mataram mengalami penurunan.

Ini bisa dilihat dari catatan statistik pada laga melawan Persiraja, akhir pekan lalu. Pada laga yang digelar di Stadion Gemilang dan tanpa penonton, koran ini mencatat PSIM mampu mencetak 15 kali tendangan ke gawang Persiraja. Dari jumlah tersebut, enam tendangan akurat ke gawang Persiraja, sedangkan sisanya melenceng.

Sedangkan secara individu pemain, Pratama Gilang sempat mendapatkan enam kali peluang tembakan ke gawang, tetapi dari jumlah tersebut, hanya dua yang akurat. Begitu juga dengan peluang dari Engkus Kuswaha yang dua kali melenceng saat mengarahkan tembakan ke gawang Persiraja.

Sementara akurasi maksimal tendangan justru diperlihatkan oleh Hendika Arga dengan 4 kali tendangan ke gawang Persiraja. Dari empat tendangan satu di antaranya berbuah gol untuk PSIM.

Oleh karena itu, Erwan berharap dengan telah mulai membaiknya mentalitas pemain maka peluang mencetak skor melalui tendangan bola mati bisa dimaksimalkan oleh Sunni Hisbullah dan kawan-kawan.

“Ini yang kami benahi dan akan kami maksimalkan. Kami drill kemampuan pemain agar mampu maksimal untuk memanfaatkan strategi ini,” kata Erwan kepada Harian Jogja, Rabu (9/11).

Menurut Erwan, PSIM tidak hanya memaksimalkan tendangan bola mati saat berhadapan dengan anak asuh Gatot Barnowo, tetapi juga bakal menerapkan strategi berbeda. Telah disimulasikannya, variasi serangan melalui lini kedua saat menjalani laga uji coba melawan Gama FC, Selasa (8/11) di Stadion Pancasila, UGM, diharapkan mampu diterapkan guna meraih kemenangan di Cilacap.

Pada laga uji coba tersebut, lanjut Erwan, dirinya mencoba beberapa opsi rotasi pemain dengan menempatkan Said Marjan di tengah menjadi breaker dan menaruh Ayub Antoh di sisi kiri dengan keleluasaan membantu serangan.

M Rifky, Juni Riyadi, Hendika Arga dan Pratama Gilang diplot bahu-membahu menggalang penyerangan di lini tengah Laskar Mataram, sementara satu penyerang, Krisna Adi, ditempatkan di depan.

Sementara di babak kedua, Erwan mencoba mengubah pola dengan memasukkan Rangga Muslim, Johan Arga dan Engkus Kuswaha untuk menjadi pemecah kebuntuan.

Aliran bola dari kaki ke kaki untuk membangun serangan menjadi satu ciri khas yang masih dipertahankan dengan Hendika Arga sebagai pengatur aliran bola.

Meski laga uji coba melawan tim Lig Nusantara tersebut berakhir tanpa gol, akan tetapi Erwan mengaku ada peningkatan penampilan dari anak asuhnya. Feeling ball yang sempat hilang perlahan mulai terlihat dan diharapkan kondisi ini tetap bertahan serta ditingkatkan saat lawan PSCS.

“Sekarang tinggal, mengkreasi serangan biar lebih variatif dan memaksimalkan latihan untuk penyelesaian akhir. Sisa waktu yang ada saya rasa masih mencukupi,” ungkap Erwan.

Sementara Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastawa mengatakan sebanyak 18 punggawa Laskar Mataram akan diberangkatkan ke Cilacap pada Jumat (11/11) pagi.

Setelah melakukan perjalanan 5 jam, tim dijadwalkan bakal menjalani uji lapangan pada malam harinya. “Karena pertandingannya bakal digelar malam hari,” katanya.

Disinggung mengenai hasil sidang Komdis PT GTS yang digelar di Jakarta, Rabu (9/11), Jarot mengaku belum mendapatkan tembusan dari Komdis terkait dengan laga tunda melawan Perssu.

PT GTS dalam pengumuman resminya, meralat keputusan untuk memenangkan Perssu dengan skor 3-0. Artinya PSIM dinyatakan kalah WO. Akan tetapi, dalam perkembangannya, PT GTS menyatakan bahwa laga antara PSIM dan Perssu yang gagal terlaksana statusnya dihentikan sementara.

“Untuk itu, kami hanya berharap keputusannya laga bisa dijadwal ulang. Jika tidak, kami berharap ada keputusan yang meringankan PSIM. Kami sendiri sudah kirimkan semua data ke PT GTS,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya