ISC B 2016 : PSS Sleman VS PSMP Mojokerto, Waspada Kutukan Kondisi Lapangan

ISC B 2016 akan mempertemukan PSS Sleman VS PSMP Mojokerto

Harianjogja.com, JOGJA–Ambisi PSS Sleman untuk mengamankan tiket ke babak 16 besar akan semakin mudah jika saja mereka mampu melewati aral di akhir pekan ini. Minggu (14/8/2016) sore, skuat PSS Sleman dijadwalkan akan bertandang ke markas PSMP Mojokerto Putra, Stadion Gajah Mada.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Di atas kertas, materi pemain PSS Sleman memang jelas di atas PSMP Mojokerto Putra. Namun, catatan itu jelas tak bisa serta merta dijadikan titik tolak untuk memprediksi hasil akhir laga ini.

Faktor non teknis sepertinya harus diwaspadai oleh Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro kali ini. Salah satunya adalah terkait kondisi lapangan di stadion tersebut yang terbilang tak begitu prima.

Jika dilihat ke belakang, satu-satunya kekalahan skuat Super Elang Jawa (Elja) di fase Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B kali ini terjadi saat mereka melawat ke Stadion Ketonggo, markas dari Persinga Ngawi. Ketika itu, Pelatih Seto Nurdiyantoro mengakui bahwa kekalahan timnya terjadi lantaran gagal beradaptasi dengan buruknya kondisi lapangan.

Tak pelak, kutukan buruknya lapangan itulah yang kini menghantui Seto. Bukan tidak mungkin, buruknya lapangan Stadiob Gajah Mada akan kembali memacetkan strategi yang sudah ia persiapkan.

bersambung halaman 2

Kondisi lapangan yang tidak sebaik Stadion Maguwoharjo dianggap jadi faktor “X” penghalang PSS Sleman meraih kemenangan. Di sisi lain, Seto sangat membutuhkan kemenangan lawan PS Mojokerto agar memastikan lolos ke babak 16 besar turnamen.

“Kondisi lapangan menentukkan jalannya pertandingan. Waktu tandang lawan Ngawi jadi pengalaman bagaimana bermain di lapangan yang kurang baik,” kata Seto, Jumat (12/8/2016) siang.

Itulah sebabnya, Seto berharap antisipasi yang dilakukannya selama ini bisa sedikit mengurangi kutukan itu. Selama ini, Seto memang sudah mengantisipasinya dengan menggelar latihan di lapangan dengan kondisi lapangan  tak sebaik Stadion Maguwoharjo, markas mereka.

Sebut saja misalnya di Lapangan Ploso Kuning Minomartani dan Stadion Tridadi. Pasca kekalahan atas Ngawi, Seto memang intens menggelar latihan di dua tempat itu. “Harapannya, pemain sudah bisa lebih terbiasa bermain di berbagai macam kondisi lapangan,” cetus Seto.

Selain itu, Seto pun patut mewaspadai motivasi tuan rumah. Pasca kekalahan atas tuan rumah Persiba Bantul pekan lalu, tak ada pilihan lain bagi PSMP Mojokerto Putra untuk memenangkan laga kandangnya kali ini guna menghindari posisi juru kunci di Grup 5.

Menghadapi anak asuhan Redi Suprianto, Seto sepertinya tetap akan mengandalkan skema serangan cepat dari kedua sektor sayap mereka. Berbekal kecepatan dan keberaniannya melakukan aksi individu,  Dicky Prayoga tetap akan menjadi andalan di sektor kanan. Sedangkan di kiri, ketenangan dan  positioning yang tepat dari Tri Handoko diharapkan bisa menjadi pemecah kebuntuan.

bersambung halaman 3

Sementara di sektor tengah, Busari tetap akan jadi tumpuan Seto dalam menjaga keseimbangan tim. Daya jelajah dan kemampuannya membagi bola membuat pemain sarat pengalaman ini tentunya sangat diandalkan Seto untuk mengkreasi skema serangan.

Sementara di kubu tuan rumah, Redi Suprianto mengakui bahwa laga kandangnya kali ini tidak akan mudah. Satu-satunya alasan adalah materi pemain PSS Sleman dianggapnya adalah yang terbaik di ISC B saat ini.

Namun, bukan berarti lantas ia patah arang. Menurutnya, peluang timnya untuk menjungkalkan Super Elja tetap terbuka.

Keyakinan Redi itu tak berlebihan. Dari catatan statistik, rekor kandang PSMP Mojokerto Putra tak begitu buruk. Dari total 4 laga home, mereka mampu mengemas 5 poin dari satu kemenangan dan dua hasil imbang. “PSS boleh bermaterikan pemain bintang, tapi ingat, kami main di rimah sendiri,” ancamnya.