SOLOPOS.COM - Wasit Hipni menjadi bulan bulanan para pemain Persinga Ngawi (putih-putih) dalam ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI. Yogyakarta, Minggu (07/08/2016). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

ISC B 2016 yang mempertemukan PSS Sleman dengan Persinga Ngawi diwarnai dua kali skors

Harianjogja.com, SLEMAN-Dua gol kontroversial Tri Handoko dan Rizky Novriansyah yang berujung pada pengeroyokan asisten wasit mewarnai kemenangan tiga gol tanpa balas PSS Sleman atas tamunya, Persinga Ngawi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menghadapi salah satu kompetitornya di Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Maguwoharjo, Minggu (7/8/2016) sore, PSS Sleman memang tampil jauh lebih baik saat mereka menundukkan Persiba Bantul akhir pekan lalu.

Jika dilihat dari catatan statistik, performa Busari, dkk kali ini memang jauh lebih impresif. Frekuensi rotasi dan pergerakan striker dan tiga gelandang serang terbilang cukup tinggi dan efektif. Akibatnya aliran bola dari lini belakang hingga lini depan pun bisa lebih lancar ketimbang di laga sebelumnya.

Di menit-menit awal, skuat Super Elang Jawa langsung menggebrak. Ketika pertandingan baru memasuki menit ke-4, skuat asuhan Seto Nurdiyantoro sudah mendapatkan peluang emas.

Striker Rizky Novriyansyah yang bergerak ke sektor sayap kanan, melepaskan bola crossing matang tepat ke mulut gawang Persinga Ngawi yang dikawal M. Pujiantoro. Tri Handoko yang berdiri bebas di tiang jauh, menyundulnya.

Bersambung ke halaman 2

Bola sebenarnya sempat diamankan oleh Pujiantoro, sayang tangkalannya kurang sempurna. Namun melihat asisten wasit I mengarahkan bendera ke arah tim tuan rumah, wasit Hipni asal Jakarta Utara pun menganggap bola telah masuk melewati garis gawang. Maka skor pun berubah  menjadi 1-0.

Ulah wasit itulah yang lantas memicu protes keras para pemain Persinga Ngawi terhadap Asisten Wasit I.  Akibatnya, pertandingan pun sempat terhenti sekitar 10 menit lantaran suporter PSS Sleman ikut memperkeruh suasana dengan melakukan pelemparan ke arah Bens pemain Persinga Ngawi.

Setelah pertandingan dilanjutkan, dominasi permainan ternyata masih milik tuan rumah. Serangan yang banyak bersumber dari sektor sayap kanan membuat tim tamu semakin kewalahan.

Barulah ketika memasuki menit ke-17, giliran Dicky Prayoga yang melepaskan umpan crossing dari sektor itu. Tri Handoko yang dengan cerdik mencari ruang kosong menerima bola. Dengan cermat pula ia melakukan placing ke sudut tiang jauh gawang Persinga Ngawi. Skor pun berubah menjadi 2-0 dan bertahan hingga turun minum.

Bagi Seto, sepanjang babak pertama itulah, performa skuatnya menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan ketimbang pertandingan sebelumnya.

Bersambung ke halaman 3


Umpan-umpan pendek yang cepat, dengan kombinasi direct ball dari lini belakang membuat lini depan PSS Sleman mampu menciptakan celah untuk terciptanya peluang.

Di babak kedua, tuan rumah masih saja mendominasi permainan. Mobilitas para gelandang yang masih tinggi membuat lini depan skuat Super Elja kerap merangsek ke jantung pertahanan Persinga Ngawi.

Ketika memasuki menit ke-66, keputusan kontroversi kembali diambil sang pengadil. Tendangan keras Rizky Novriansyah di dalam kotak penalti sempat membentur mistar gawang sebelum akhirnya memantul ke rumput. Menganggap pantulan bola sudah terjadi di dalam garis gawang, wasit pun mengesahkan gol itu.

Akibatnya, asisten wasit I yang berdiri di sisi terdekat gawang pun kembali diserang pemain Persinga Ngawi. Bahkan, protes yang mereka lancarkan kali ini jauh lebih keras. Asisten wasit bernama lengkap Asep Rohaendi itu pun sontak menjadi bulan-bulanan pemain Laskar Alas Ketonggo.

Setelah berhasil dilerai, ofisial tim Persinga Ngawi yang tampak sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit memutuskan untuk menarik semua pemainnya ke luar lapangan. Akibatnya, pertandingan pun kembali diskors untuk yang kedua kalinya.

Setelah kurang lebih 15 menit, akhirnya pihak tim tamu melunak. Menghindari sanksi walk out (WO) mereka pun memutuskan untuk melanjutkan permainan.

Akibat pengeroyokan itu, dua pemain Persinga Ngawi, Andre Eka Prasetya dan M Fatkhurrosi pun diganjar kartu merah. Keduanya dianggap melakukan provokasi pemukulan dan pengeroyokan terhadap asisten wasit I.

Di 24 menit yang tersisa, PSS Sleman seharusnya bisa menambah angka. Unggul jumlah pemain seharusnya mampu mereka maksimalkan.
Nyatanya, Busari, dkk gagal menambah angka. Kendati Seto sempat memasukkan Oya Winaldo dan Jodi Kurniadhi, skuat Super Elja gagal menambah gol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya