SOLOPOS.COM - Logo Persiba Bantul (JIBI/Harian Jogja/Dok)

ISC B 2016 mempertemukan persiba Bantul dengan Martapura FC

Harianjogja.com, BANTUL-Laga kandang terakhir Persiba Bantul di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) B tercoreng akibat ulah suporternya yang merangsek masuk ke lapangan. Mereka tak puas dengan kepemimpinan wasit Supardi asal Sukoharjo yang dinilai berat sebelah lantaran memberikan tendangan penalti untuk Martapura FC setelah salah satu pemain mereka terjatuh di kotak penalti Persiba Bantul di menit ke-52.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibatnya pertandingan yang digelar di Stadion Sultan Agung, Minggu (28/8/2016) sore itu pun sempat diskors setidaknya hingga 26 menit.

Tak hanya tercoreng, laga itu pun menjadi mimpi buruk bagi skuat Persiba Bantul. Betapa tidak, sempat unggul terlebih dulu melalui gol cantik bek Bagus Ramadhani di menit ke-33, Persiba Bantul harus puas menelan satu angka setelah gol penalti Martapura FC yang sukses dimaksimalkan oleh Aidil Bogel tersebut. Alhasil, Persiba Bantul harus puas dengan satu poin saja.

Secara teknis, permainan tuan rumah memang kalah dibanding tamunya. Sejak menit awal, skuat Laskar Sultan Adam (julukan Martapura FC) tampil mendominasi. Dikomandani oleh winger Kahar, skuat asuhan Frans Sinatra itu terus menekan pertahanan Laskar Sultan Agung.

Tekanan terutama nampak di sektor kiri, dimana Syaiful Lewenusa yang beroperasi sebagai bek kiri tampil di bawab form terbaiknya. “Memang, terlihat sekali kelemahan kami di sektor itu [sayap kiri],” kata Asisten Pelatih Persiba Bantul M.Arifin usai pertandingan.

Bersambung halaman 2

Kondisi diperparah dengan tak optimalnya permainan jenderal lapangan tengah mereka, Johan Manaji. Tak seperti biasanya, pemain pemilik nomor punggung 8 itu kerap kehilangan bola. Akibatnya, aliran bola dari lini tengah ke depan pun menjadi terhambat.

“Kami memang sempat mau menggantikan dia [Syaiful Lewenusa] dengan Nico [di menit ke-51]. Tapi justru keduluan penalti di akhir babak pertama. Beruntung, kiper kami [Puthut Jati] berhasil menghalaunya,” imbuh Arifin.

Memang, Persiba Bantul patut beruntung memiliki Puthut Jati di bawah mistar. Sepanjang babak pertama, mantan kiper magang PSIM Jogja itu tampil gemilang dengan melakukan setidaknya 9 kali penyelamatan dan satu kali blok penggagalan penalti Martapura FC yang dilakukan oleh striker Syaifullah Nazar.

Setidaknya, aksi Puthut itulah yang memaksa Persiba Bantul unggul sementara 1-0 di babak pertama lewat gol spektakuler Bagus Ramadhani yang melakukan tendangan jarak jauh dari tengah lapangan di menit ke-33.

Lima menit setelah babak kedua dimulai, kericuhan itu pun terjadi. Berawal dari aksi bek tamu Fahreza Agamal yang menjatuhkan diri di kotak penalti Persiba Bantul, wasit Supardi asal Sukoharjo pun menunjuk titik putih penalti. Ia menganggap Agamal dijatuhkan oleh bek Syaiful Lewenusa.

Merasa tak puas, tim pelatih Persiba Bantul pun menarik keluar semua pemainnya. Hal inilah yang lantas membuat pertandingan diskors.

Bersambung halaman 3

Tak hanya tim pelatih, hampir seluruh ofisial pun melayangkan protes keras kepada wasit terkait keputusan penalti tersebut. Akibatnya, kondisi pun diperparah dengan merangseknya sejumlah suporter Persiba Bantul ke dalam lapangan.

Setelah lebih dari 26 menit diskors, wasit pun melanjutkan kembali pertandingan tersebut. Jeda skors yang terlampau lama, membuat permainan kedua tim menjadi kacau. Praktis, di sisa waktu 39 menit, permainan kedua tim nyaris tak berskema. “Setelah diskors, permainan memang menjadi tak menarik lagi,” aku Pelatih Martapura FC Frans Sinatra usai pertandingan.

Memang setelah pertandingan diskors, permainan kedua tim menjadi tak berpola. Pemain Persiba Bantul lebih banyak mengandalkan permainan bola-bola panjang. Sedangkan tim tamu, kendati masih menguasai permainan, namun pola serangan mereka tak serapi saat babak pertama. Alhasil, hingga pertandingan berakhir, skor 1-1 tetap bertahan.

Hasil imbang tersebut jelas menguntungkan Martapura FC. Pasalnya, dengan masih menyisakan satu laga terakhir pekan depan, Martapura kini berada di urutan kedua klasemen sementara Grup 5 dengan torehan 16 poin.

Dengan begitu, tim asal Borneo tersebut dipastikan lolos mendampingi PSS Sleman ke babak 16 besar. “Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya untuk perjuangan semua pihak. Terutama pemain,” tegas Frans lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya