SOLOPOS.COM - Para pemain PSS merayakan gol dalam pertandingan Divisi Utama melawan Lampung FC, Minggu (10/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

ISC B 2016 antara PSS Sleman dan PSBI Blitar.

Harianjogja.com, SLEMAN — Menghadapi PSBI Blitar di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (23/7/2016) pukul 15.00 WIB, skuat Super Elang Jawa (Elja) berada pada kondisi puncaknya. Tampil full team, mereka tak punya alasan untuk kehilangan poin. Lagipula, jika dilihat dari susunan pemain, materi pemain tuan rumah di atas kertas jauh di atas tamunya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, kreativitas lini tengah yang seakan hilang ditambah dengan buruknya transisi tim dari skema menyerang ke bertahan kerap menjadi kendala PSS Sleman. Pelatih Seto Nurdiyantoro mengatakan salah satu solusi taktik yang paling masuk akal untuk menyiasati kendala ini memang adalah mencetak gol secepat dan sebanyak mungkin. Bermain ofensif sejak menit awal bisa jadi diterapkan oleh Seto. Terlebih, permainan PSBI Blitar yang cenderung kuat di sektor bek tengah, menjadi peluang bagi kedua sektor sayap PSS Sleman untuk mengeksploitasi pertahanan Laskar Singo Lodro.

Terkait hal ini, Seto seharusnya sudah mengenal baik bagaimana karakter permainan lini pertahanan PSBI Blitar. Bek tengah yang kini menjadi komandan pertahanan mereka, Taufik Angga, beberapa musim lalu pernah berada satu tim bersama Seto saat masih berkostum PSIM Jogja.

“Tapi saya tidak ingin melihat PSBI Blitar dari satu per satu pemainnya. Bagaimanapun mereka adalah satu tim, dan akan bermain secara tim,” kata Seto.

Saat ditanya mengenai persiapan taktik untuk menghadapi tim asuhan Purwanto Suwondo itu, Seto mengaku tak akan banyak melakukan perubahan pola. Meski tak menampik pola bakunya kerap mengalami kebuntuan, namun kesalahan sebenarnya menurut Seto terletak dari cara bermainnya. Oleh karena itulah, rotasi pemain tak menjamin permainan akan membaik. Sebaliknya, perubahan paradigma serta visi bermain lah yang akan ia tekankan pada skuatnya.

“Bukan pada polanya. Cara bermainnya lah yang akan saya ubah nantinya,” paparnya.

Dengan begitu, skema serangan PSS Sleman kemungkinan besar akan tetap bertumpu pada Busari di sektor tengah. Sedangkan di sektor sayap, Super Elja tetap akan mengandalkan kecepatan Dicky Prayoga dan kecerdikan Tri Handoko.

Beruntungnya, di laga kali ini, Super Elja sudah akan diperkuat oleh bek Deny Rumba yang kembali setelah menjalani hukuman akumulasi kartu. Kehadrian bek asal Semarang ini diharapkan bisa menambah kualitas dan daya gedor PSS Sleman, terutama dari sektor sayap.

Terpisah, Pelatih PSBI Blitar yang sebelumnya mengaku puas dengan performa anak asuhnya saat sukses menahan imbang Persiba Bantul tanpa gol pekan lalu, menganggap laga kontra PSS Sleman kali ini jelas berbeda.

Ia menilai, PSS Sleman adalah calon tim juara dengan materi pemain yang merata di setiap lininya. Meski sadar kualitas materi pemainnya kalah dibanding dengan tuan rumah, ia mengaku tetap akan tampil normal. Dirinya mengaku tak akan menerapkan strategi bertahan penuh. “Karena semakin kami menerapkan skema itu [bertahan penuh], itu bisa jadi bumerang sendiri bagi kami,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya