SOLOPOS.COM - Pesepak bola Persiba Bantul, Muhammad (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persinga Ngawi, Ali Usman (kanan) dalam pertandingan semifinal Piala Kemerdekaan 2015 di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (10/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

ISC B 2016 untuk laga lanjutan digelar di Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL — Hingga kini Panitia Pelaksana (Panpel) Persiba Bantul  belum menerima surat izin resmi dari pihak kepolisian terkait penyelenggaraan laga laga derby DIY  kontra PSS Sleman. Akibatnya waktu kick off laga itu belum dapat dipastikan.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Sekretaris Persiba Bantul Hery Fahamsyah mengatakan j Jika mengacu pada jadwal yang dirilis PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC B, laga derby itu sejatinya digelar pukul 15.00 WIB. Namun berdasarkan pertemuan antara perwakilan kelompok suporter dari tiga klub DIY, manajemen Persiba Bantul, manajemen PSS Sleman, dan pihak kepolisian, diusulkan agar jam kick off laga itu diajukan menjadi pukul 14.00 WIB.

“Prinsipnya, meski diajukan [jam kick off], kami setuju-setuju saja,” tandasnya kepada Harianjogja.com, Selasa (26/7/2016) siang.

Senada, Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo membenarkan, pihak kepolisian kemungkinan baru akan mengeluarkan kepastian laga itu bisa digelar atau tidak baru pada Kamis (28/7/2016). Itulah sebabnya, ia enggan berpikir tentang rencana lain dengan kemungkinan terburuk laga digelar di tempat lain atau di lokasi lainnya.

“Kami tunggu saja pemberitahuan resminya dari polisi,” imbuh legislator Bantul tersebut saat dikonfirmasi terpisah.

Seperti diketahui, akhir pekan ini pihak kepolisian memang dipastikan akan dibuat pusing dengan digelarnya dua pertandingan lanjutan turnamen ISC B yang semuanya berlangsung di Stadion Sultan Agung Bantul (SSA). Selain Persiba Bantul yang akan menggunakan homebasenya itu saat menjamu pemuncak klasemen sementara grup 5, PSS Sleman, ternyata tim tetangga mereka PSIM Yogyakarta juga dijadwalkan bertanding di stadion yang sama, sehari sebelumnya. PSIM Jogja yang pada turnamen kali ini memang memakai SSA sebagai kandang menjamu lawan-lawannya di Grup 4 setelah Stadion Mandala Krida masih direnovasi, kebagian menjamu PSIS Semarang.

Jika dilihat lebih jauh, tidak segeranya pihak kepolisian mengeluarkan izin pertandingan karena mepetnya dua laga itu. Terlebih sebagian kelompok suporter yang bertanding itu memiliki sejarah konflik berkepanjangan. Sebut saja misalnya suporter PSIM Jogja dengan kelompok suporter PSS Sleman. Ditambah dengan keberadaan suporter PSIS Semarang yang hampir pasti akan datang dalam jumlah besar ketika setiap kali mendukung tim kesayangannya tersebut.

Sementara dari pihak kepolisian, Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengakui pemberian izin itu tidak bisa dilakukan secara serampangan. Pemberian izin itu hanya akan dilakukannya setelah menerima rekomendasi dari jajaran tingkat bawah. Dengan begitu jaminan kondusivitasnya pun bisa lebih dipertanggungjawabkan.

“Prinsipnya kami tidak melarang pertandingan sepak bola di gelar di DIY. Tapi kami masih menunggu rekomendasi yang disampaikan jajaran tingkat bawah. Karena pemberian izin itu berjenjang. Setelah dari Polres, lalu ke Polda dan terakhir ke Mabes Polri,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya