SOLOPOS.COM - Pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro (tengah), member pengarahan kepada anak asuhnya seusai latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (29/4/2016). (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

ISC A 2016 akan mempertemukan antara Sriwijaya FC (SFC) melawan Madura United, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (15/5/2016). SFC terus mewaspadai pergerakan sayap MU.

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

 

 

Harianjogja.com, PALEMBANG — Pelatih Sriwijaya FC Widodo Cahyono Putro mewaspadai pergerakan dua sayap Madura United FC saat kedua tim saling bentrok di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (15/5/2016), pada lanjutan ISC A 2016.

Widodo memprediksi Bayu Gatra dan Engelberd Sani akan membuat repot lini belakang Sriwijaya FC. Kedua sayap ini sangat ditunjang dengan sejumlah gelandang lainnya.

“Kita tahu Bayu Gatra dan Engelberd Sani punya kecepatan. Agersivitasnya juga sangat tinggi dalam melakukan tusukan-tusukan ke depan. Saya kira ini sangat berbahaya,” ungkap Widodo, Jumat (13/5/2016).

“Ini yang memang jadi kelebihan mereka. Mereka kuat, ada banyak pemain berpengalaman, serta koneksivitas lini per lininya sangat berjalan. Namun kita sudah pelajari itu. Bertahap kita perbaiki kekurangan yang ada kemarin, dan semua pemain saya rasa siap.”

Widodo kemungkinan tidak melakukan perubahan komposisi pemain secara drastis, dan mempertahankan skema seperti di dua laga sebelumnya, termasuk duet dua stopper Fachrudin dan Ngurah Nanak di lini belakang.

“Nanak dan Fachrudin penampilannya cukup bagus di dua laga kemarin. Artinya dua pemain ini komunikasinya sudah bagus. Tetapi bukan karena hanya pemain ini saja, peran Jupe [Achmad Jufriyanto] dan [Yu] Hyun Koo di tegah juga sangat berpengaruh. Sebagai filter serangan, penampilan mereka saya nilai sudah sangat berhasil di dua laga kemarin,” beber Widodo.
Sementara itu, manajemen Sriwijaya FC sudah melakukan sosialisasi peraturan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) kepada tiga kelompok suporter, terutama berkaitan dengan flare, kembang api, dan laser, serta mencegah terjadinya tawuran.

“Kedua larangan itu sudah disepakati ketiga suporter kita. Apabila dilarang, tentunya akan kita rekomendasikan ada sanksi. Tapi kita baru tetapkan setelah benar-benar dilanggar, dan direkomendasikan dulu dari jajaran manajemen,” kata sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursid.

Sedangkan ketua Sriwijaya Mania (S-Man) Eddy Ismail sepakat tidak akan membiarkan kelompoknya tawuran. Namun ia tidak bisa menjamin menghidupkan kembang api.

“Saya juga larang soal kembang api, walapun laga home sekaligus acara ulang tahun kami. Semoga suporter lain juga tidak melanggar larangan menghidupkan flare atau kembang api dan laser,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya