SOLOPOS.COM - Aksi para suporter Madura United (MaduraUnitedFC)

ISC A 2016 memasuki pekan ketujuh.

Harianjogja.com, PAMEKASAN — Pelatih Madura United FC Gomes De Oliviera meminta para pemain klub sepak bola itu agar tidak terpengaruh atas putusan komisi disiplin Indonesia Soccer Championship (ISC) yang menjatuhkan sanksi larangan bermain di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

“Kami berharap para pemain tidak terpengaruh dengan sanksi pemindahan tempat pertandingan. Target harus meraup poin harus tetap dijalankan dengan penuh semangat,” katanya dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Jumat (17/6/2016) pagi.

Bagaimanapun, kata dia, kondisi ini memang sedikit berpengaruh terhadap mental pemain.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun demikian, bermain dimanapun tetap menjalani pertandingan selama 90 menit, dan jika menang, akan mendapat 3 poin dan kalah kehilangan poin.

“Makanya, soal tempat pertandingan tidak harus dijadikan alasan. Kami ingin pemain tetap semangat,” katanya, menambahkan.

Komisi Disiplin ISC 2016 sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada Madura United FC, yakni melarang klub sepak bola itu menggunakan Stadion Gelora Bangkalan, sehubungan adanya penggunaan “flare” dan bom asap saat menjamu Persiba Balikpapan, Senin (13/6/2016).

Sanksi larangan menggunakan Stadion Gelora Bangkalan itu, tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Komisi Disiplin ISC 2016 Asep Edwin Firdaus tertangal 14 Juni 2016 yang diterima Manajemen Madura United, Rabu (15/6/2016).

Aksi penggunaan “flare”, demikian surat keputusan itu, terjadi pada menit ke 32 hingga menit ke 48 yang dilakukan oleh supporter secara massif, hingga pertandingan terpaksa dihentikan.

Sementara kapten Madura United Fabiano Da Rosa Beltrame mengaku, sanksi larangan bermain di kandang sendiri, memang tidak mengenakkan.

Namun demikian, bukan berarti menjadi halaman bagi klub berjuluk Laskar Sape Kerap itu untuk fokus memenangkan pertandingan.

“kami pernah menjalani pertandingan di luar kandang saat masih bersama Persija. Waktu itu, kami bahkan harus bermain di Manahan Solo. Memang tidak ada bedanya bertanding di tempat lain maupun di tempat sendiri. Asal pertandingan tersebut bisa disaksikan oleh penonton,” kata pesebap bola yang pernah memperkuat Persija Jakarta ini.

Sementara, pihak manajemen Madura United FC saat ini masih melakukan upaya banding atas putusan komisi disiplin itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya