Solopos.com, MADIUN -- Proyek jalan yang menerobos 22 makam di Tempat Permakaman Umum atau TPU Bulusari, Pandean, Taman, Kota Madiun, dilakukan demi mengikuti lomba kebersihan makam. Dalam l0mba itu, TPU Bulusari Kelurahan Pandean mendapatkan juara tiga.
Hal ini sesuai penuturan dari Ketua Unit Pengelola Makam Bulusari (UPMB), Priyanto. Priyanto mengatakan pembangunan jalan makam ini dimulai pada Maret 2020. Pembangunan jalan di makam diklaim sudah menjadi program kerja UPMB dan telah dimusyawarahkan kepada seluruh warga.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Nyesek! 22 Makam di Madiun Diterjang Menjadi Jalan, Ternyata Demi Lomba
Memang TPU Bulusari akhirnya keluar sebagai juara 3, namun harus mengorbankan 22 makam tanpa seizin ahli waris. Priyanto berdalih akses jalan di makam sangat dibutuhkan, karena sebagai jalur kereta jenazah dan fasilitas untuk para peziarah.
Jalan yang semula sempit, kini diperlebar menjadi 2 meter. Dia mengklaim pihaknya telah mengkomunikasikan pembangunan itu kepada ahli waris melalui pengurus RT. Namun, ia beralasan sulit mencari beberapa ahli waris makam sehingga tanpa meminta izin kepada ahli waris.
Sidang Sengketa 2 Kubu PSHT, Ribuan Aparat Dikerahkan di Madiun
Tanpa ba bi bu, pengelola langsung membangun jalan tersebut sebelum Lomba Kebersihan Makam Madiun. “Ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kami. Kami kemarin sudah berusaha untuk mencari ahli waris, tetapi memang tidak ketemu,” ucapnya.
Selain untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat, katanya, pembangunan jalan di makam juga untuk lomba kebersihan makam tingkat Kota Madiun. Dalam lomba itu, UPMB Kelurahan Pandean mendapatkan juara tiga.
Pembunuh Perempuan dalam Kardus Booking Korban Pakai Uang Kuliah
Salah satu aspek yang dinilai dalam Lomba Kebersihan Makam Madiun tersebut adalah akses jalan di makam, selain administrasi dan fasilitas di makam. “Dengan penataan makam yang demikian, kami harapannya bisa mendapatkan juara 1,” kata dia yang menyebut ada 30 makam yang tertutup jalan.
Juara 3
Lurah Pandean, Eko Santoso, mengatakan masalah pembangunan jalan di makam Bulusari ditangani langsung oleh UPMB. Biaya pembangunan jalan merupakan swadaya dari masyarakat.
Pelaku Tak Puas Diservis, Mayat Perempuan dalam Kardus Dibakar Pakai Kompor
Dia mengakui TPU Bulusari mengikuti ajang Lomba Kebersihan Makam Kota Madiun. Dalam lomba itu, TPU Bulusari mendapatkan juara tiga. “Sebelumnya memang ada imbauan untuk mengikuti lomba kebersihan makam. Tetapi, kriterianya memang mengira-ngira. Seperti ada jalannya, ada petugas kebersihan, dan semua administrasi lengkap,” terang Eko.
Selain keluarga yang protes karena makam keluarga dijadikan jalan, beberapa warga juga kecewa karena pembangunan jalan di makam tidak memperhatikan nilai keluhuran. Padahal, sebagai orang Jawa sangat menghormati makam leluhur mereka.
PPDB Online Jateng Dikomplain karena Ngadat, Ganjar: Masuknya Pelan-Pelan
Ada yang Selamat
Seperti yang disampaikan Yudiarto, warga Jl. Kapuas, Kelurahan Pandean. Ia mengaku masih bisa menyelamatkan makam orang tuanya tidak menjadi korban pembangunan jalan demi Lomba Kebersihan Makam Kota Madiun itu.
Dia berhasil menyelamatkan makam orang tuanya saat ada pengukuran pembuatan jalan. “Saat itu saya sedang ziarah ke makam orang tua. Saya melihat ada petugas yang sedang mengukur-ukur. Setelah diketahui akan membuat jalan, akhirnya kijing makam saya geser, sehingga tidak terkena pembangunan itu,” jelasnya.
Mayat Perempuan dalam Kardus di Surabaya, Pelaku Tak Puas Pijat Plus-Plus
Yudi sangat menyayangkan keputusan sepihak yang dilakukan pengelola dalam pembangunan jalan makam. Terlebih pembangunan jalan ini mengorbankan puluhan makam. Seharusnya, pengelola semaksimal mungkin menghubungi ahli waris untuk membahas soal tersebut. Apalagi hanya demi ikut Lomba Kebersihan Makam Kota Madiun.
“Apalagi, pembangunan jalan ini untuk mengikuti lomba. Meskipun juara, tetapi kan ada sebagian warga yang menjadi korban karena makam keluarganya dijadikan jalan,” kata Yudi.