SOLOPOS.COM - Warga memberi makan ikan nila yang dibudidayakan di saluran air yang dibersihkan di Dukuh Maron RT 004/RW 002, Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, Boyolali, Rabu (6/10/2021). (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI—Air yang mengalir di saluran irigasi sebelah timur Dukuh Maron terlihat jernih menunjukkan dasar saluran. Ikan nila seukuran 2-3 jari manusia berkerumun mendekati pakan apung yang dilempar warga.

Awalnya, saluran irigasi itu tampak kumuh. Sampah yang dibuang ke saluran itu tersangkut dan memenuhi gorong-gorong. Saat musim hujan, sumbatan sampah itu kerap membuat air saluran itu meluap pada sisi yang lebih tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan, 20 meter dari sisi itu, air keruh dari jalan masuk ke dalam saluran air yang bermuara ke hektaran sawah-sawah petani di Desa Kemasan dan sekitarnya.

Baca Juga: Hore! Objek Wisata di Wonogiri Segera Dibuka

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami ingin [saluran irigasi ini] bersih dan biar lancar itu gimana. Setelah rembuk bersama beberapa tokoh di rapat RT, kami kembangkan kas RT, swadaya dan donatur, kami pelihara ikan nila,” kata Ketua RT 004/RW 002, Dukuh Maron, Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, Wahyu Santoso, saat ditemui wartawan di sekitar saluran irigasi, Rabu (6/10/2021).

Untuk memulainya, ia juga berkonsultasi kepada praktisi budidaya nila. Setelah mendapatkan lampu hijau, Wahyu mengajak semua warga kerja bakti rutin selama sebulan. Sampah diangkat dari saluran. Dasar kolam diperdalam sedikit agar memberikan debit air yang lebih besar.

Untuk menyaring sampah, Wahyu memasang penyekat dari besi di beberapa lokasi di sepanjang saluran air. Besi-besi ini menyaring sampah mulai dari yang besar ke ukuran kecil sebelum mendekati ke lokasi budidaya nila.

Baca Juga: Kemenag Wonogiri Tetap Wajibkan Calon Pengantin Rapid Test Antigen

Oleh warga, sampah-sampah yang tersangkut ini akan dibersihkan secara sukarela hingga tiga kali sehari yakni pagi, siang, sore. “Sekarang warga yang melintas kalau melihat ada sampah tersangkut di penyekat, mereka akan mengangkatnya. Sampah lalu diangkut ke bank sampah,” tutur Wahyu.

Dari bersih-bersih saluran air sebulan yang lalu itulah ketemu ruas saluran sepanjang 40 meter. Di kedua ujung saluran ini dipasang penyaring yang menghambat ikan keluar dari zona budidaya. Untuk uji coba, warga menebar benih nila sebanyak 30 kilogram.

Ikan nila ini diberi pakan khusus pelet dua kali sehari yakni pagi dan sore. Sekali memberi pakan menghabiskan setengah kilogram pelet. Nila ini akan dipanen setelah dipelihara tiga bulan kemudian. Hasilnya bisa dipakai untuk menambah kas RT.

Baca Juga: Akad Nikah di Wonogiri Kini Boleh di Rumah, Resepsi Pernikahan Dilarang

 

Tidak Mudah

Bagi Wahyu, mengajak warga membersihkan sungai untuk budidaya nila bukan perkara mudah. Bukan nila yang menjadi tujuan, melainkan komitmen warga untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Budidaya nila menjadi salah satu indikator komitmen menjaga air yang mengalir tetap bersih.

“Pada awalnya banyak pro kontra. Banyak yang khawatir debit air ke sawah bakal berkurang. Setelah kami tebarkan benih nila, ternyata enggak ada komplain,” ujar Wahyu.

Ke depan, Wahyu berharap saluran yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya bisa bertambah hingga 400-500 meter ke arah hulu. Ikan yang ditebar pun ditambah ikan koi.

Baca Juga: Mutasi Besar-Besaran Pemkab Wonogiri, 7 Kepala OPD Kosong

Salah seorang warga RT 004/RW 002, Dukuh Maron, Sarsono, senang melihat saluran air yang kini lebih bersih daripada sebelumnya. Hal ini menjadi wujud komitmen warga untuk turut menjaga lingkungan khususnya saluran air tetap jernih dan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya