Teheran–Otoritas Iran menangkap delapan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Teheran, Iran. Sontak saja hal ini menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris. Ketegangan antara pemerintah Iran dan negara-negara Barat pun kian memanas menyusul kerusuhan usai pemilihan presiden (pilpres) Iran.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Iran telah berulang kali menuding Barat, khususnya Inggris dan Amerika Serikat (AS) memprovokasi kerusuhan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut kantor berita semi-resmi Iran, Fars, seperti dilansir kantor berita AFP , Senin (29/6), delapan staf Kedubes Inggris itu ditangkap karena berperan dalam kerusuhan tersebut.

Menteri Intelijen Iran Gholam Hossein Mohseni Ejeie membenarkan penangkapan tersebut. Dia menuduh Kedubes Inggris mengirimkan staf lokalnya untuk “menyamar di antara pembuat rusuh guna mengupayakan agendanya sendiri,” demikian seperti diberitakan kantor berita resmi Iran, IRNA.

“Beberapa orang ini telah dipanggil. Beberapa telah dilepaskan setelah investigasi awal dan beberapa masih tetap ditahan,” kata Mohseni Ejeie.

Pemerintah London pun memprotes keras Teheran atas penangkapan itu. Dikatakan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband, pembebasan mereka merupakan “prioritas utama” Inggris. Miliband juga membantah Kedubes terlibat dalam demonstrasi di Teheran.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi