SOLOPOS.COM - Ilustrasi Whatsapp, aplikasi komunikasi yang diluncurkan 2009 dan dapat dijalankan pada semua sistem operasi ponsel pintar. (JIBI_Solopos_Antara_Dok.)

Solopos.com, SOLO – Abdolsamad Khorramabadi, Kepala Komite Kejahatan Dunia Maya Iran mengumumkan pada seluruh masyarakat Iran melarang menggunakan aplikasi Whatsapp. Pengumuman tersebut dilakukan sekitar dua bulan setelah Whatsapp di beli oleh Facebook. Ia mengatakan, larangan ini dilakukan lantaran pemilik Whasapp sekarang merupakan seorang Zionis Amerika Serikat.

“Alasan melarang menggunakan Whatsapp adalah karena kini telah dibeli oleh pendiri Facebook yang merupakan Zionis Amerika,” kata Abdolsamad Khorramabadi sebagaimana dikutip Fox News, Minggu (4/5/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang bloger yang tak mau disebutkan namanya mengatakan pada Foxnews, langkah pelarangan Whasapp dilakukan oleh pemerintah karena takut akan akan kekuatan media sosial. Menurutnya, pemerintah melihat situs sosial sebagai sebuah ancaman untuk melakukan pertukaran informasi.

Sejak Juni 2009 lalu, Iran mengalami pemberontakan hebat pasca-berlangsungnya pemilu di negara tersebut. Pengunjuk rasa meluapkan emosi mereka kepada pemerintah melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube. Merurut mereka menyuarakan pendapat politik di jejaring sosial merupakan cara yang efektif dan aman untuk menyuarakan perbedaan pandangan dalam politik.

Setelah kejadian tersebut, pemerintah Iran memutus akses ke seluruh situs Internet dan menggantikannya dengan Halal Net atau Internet Islami yang seluruh situsnya telah disetujui oleh pemerintah.

Sebelum melarang situs Whasapp, akhir tahun lalu, Iran juga telah memutuskan untuk memblokir akses ke sebuah chatting populer, WeChat. Selanjutnya, Iran berencana akan memblokir beberapa situs ternama lainnya seperti Viber, Instagram maupun Facebook.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya