SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan, adanya korban sipil saat penggerebekan terduga teroris di Sukoharjo Jawa Tengah, dianggap sebagai imbas nyata dari kurang padunya intelijen dengan tim Densus 88. Neta saat dihubungi Selasa (17/5) mengatakan, jika kerja sama antara Densus 88 dan intelijen baik, maka penggrebekan teroris dapat dilakukan di area yang lebih steril. Bahkan menurut Neta baku tembak juga tidak perlu dilakukan, jika ada koordinasi dalam mengolah data awal dari intelijen, dan pergerakan penindakan dari Densus 88.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Seorang Pedagang Angkringan yang menjadi korban dalam penggerebekan terduga terroris di Sukoharjo Jawa Tengah  Nur Iman, tewas akibat insiden baku tempak antara Densus 88 dan dua terduga teroris Sigit Qurdowi serta Hendro, di Sukoharjo, Jawa Tengah. [dtc/hen]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya