SOLOPOS.COM - Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. (Istimewa/YouTube Metrotvnews)

Solopos.com, JAKARTA — Perang motif antara pengacara mendiang Brigadir J dan Irjen Pol Ferdy Sambo masih menjadi pembicaraan publik.

Ferdy Sambo kukuh dengan motif membunuh Brigadir J karena anak buahnya itu melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Versi pengacara Brigadir J, bintara polisi itu dihabisi karena memegang rahasia Ferdy Sambo, salah satunya soal asmara terlarang sang jenderal.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa punya dugaan lain. Ia mendapat banyak informasi dari sejumlah pihak, termasuk internal kepolisian, bahwa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memegang banyak rahasia Ferdy Sambo.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo dan Satgassus Merah Putih yang Dibubarkan Kapolri

Itulah yang diduga menjadi motif pembunuhan bintara Polri asal Jambi tersebut.

Menurut IPW, sebagai pejabat Polri dengan jabatan mentereng yakni Kepala Divisi Propam sekaligus Kepala Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih, Ferdy Sambo menangani banyak kasus-kasus besar.

“Saya mendapat banyak data dan informasi bahwa Brigadir J ini tahu banyak tentang praktik lancung Ferdy Sambo dan timnya terkait penanganan judi online. Yang jadi anggotanya dilindungi, yang tidak di-suspend. Tim yang suspend juga ada. Ini kemudian menjadi liar. Informasi yang saya terima ini sama dengan yang diterima Pak Mahfud (Menkopolhukam Mahfud Md.),” ujar Sugeng Teguh dalam obrolan yang dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Narasi Newsroom, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Kisah LPSK Diberi Uang dalam Amplop oleh Ferdy Sambo

Sugeng menambahkan, Ferdy Sambo dan timnya memegang kendali Satgassus Merah Putih yang mempunyai kewenangan besar mengambil alih kasus-kasus besar di seluruh Indonesia.

Kewenangan ini menjadikan Satgassus seperti tim elite di kepolisian sehingga rawan penyimpangan.

Untuk diketahui, Satgassus Merah Putih itu adalah satuan tugas khusus yang dibentuk Kapolri Tito Karnavian tahun 2016 untuk menangani kasus-kasus sebesar seperti penanganan narkoba lintas negara, tindak pidana pencucian uang (TPPU), kejahatan informasi dan teknologi (IT) dan lain-lain.

Baca Juga: Tambah Lagi, Total 36 Polisi Jadi Korban Kebohongan Ferdy Sambo

Selain Kadiv Propam, Ferdy Sambo juga menjabat sebagai Kepala Satgassus sebelum akhirnya dicopot setelah kasus pembunuhan Brigadir J terungkap.

Satgassus saat ini juga sudah dibubarkan oleh Kapolri.

“Satgassus ini diberi kewenangan dan penyelidikan kasus-kasus hukum atensi, terkait dengan narkotika, psikotropika, narkoba, TPPU, IT. Ini kan bidang-bidang yang sangat mewah, duitnya gede di sini. Pertanyaannya, pertanggungjawaban satgassus bagaimana? Dia bisa ambil semua perkara di yuridiksi seluruh indonesia kalau perkara2 besar diambil dan ada isu 86, kasus apa yang ditangani satgassus yang diangkat ke pblik?” tanya Sugeng Teguh Santosa.

Baca Juga: Ferdy Sambo Diterpa Isu Judi dan Narkoba di Balik Kematian Brigadir J

Sugeng setuju Satgassus dibubarkan karena mengakibatkan demoralisasi di tubuh Polri.

Personel yang bertugas di Satgassus seolah-olah menjadi kelas elite sedangkan yang lainnya polisi kelas dua.

“Secara kelembgaan ini polisi elite di Polri, mengakibatkan demoralisasi. Polisi di luar Satgassus dianggap polisi kelas dua, jadi tumpang tindih dengan satuan yang sudah ada. Penyalahgunaan kewenangan sangat besar,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Dihentikan Disambut Gembira Keluarga Brigadir J

Dengan sepak terjang Ferdy Sambo yang seperti itu, ia menduga Brigadir J dihabisi tidak semata-mata persoalan asmara jenderal bintang dua itu.

“Dia pegang banyak rahasia Ferdy Sambo,” tandas Sugeng.

Seperti diketahui, Satgassus Merah Putih dibubarkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Kamis (11/8/2022), setelah pimpinannya, Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap ajudannya, Brigadir J.



Baca Juga: Penelusuran Pembunuhan Brigadir J sampai ke Magelang

Satgassus Merah Putih adalah tim yang dibentuk di era Kapolri Tito Karnavian tahun 2016 untuk menangani kasus-kasus besar.

“Pada malam hari ini juga Bapak Kapolri secara resmi menghentikan aktivitas Satgassus Polri,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, di Markas Komando Brimob Polri, Kamis lalu.

Satgassus memang menjadi sorotan publik setelah kematian janggal Brigadir J di rumah dinas Inspektur Jenderal Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Baca Juga: Timsus Polri Fokus Garap Kasus Penembakan Brigadir J

Apalagi Ferdy Sambo menjabat Kepala Satgassus sebelum akhirnya dicopot pada 2 Agustus 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya