Solopos.com, JAKARTA–Nilai initial public offering (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mundur dari target Senin (21/3/2022) menjadi Kamis (24/3/2022).
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto melihat mundurnya masa penawaran umum GoTo ini diakibatkan oleh target nilai IPO GoTo yang menantang bagi investor lokal.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Baca Juga: Driver Gojek Berharap Saham Gotong Royong GoTo Bukan Cuma Gimmick
“Angka Rp16 triliun sampai Rp18 triliun kalau hanya investor lokal itu sangat menantang,” kata Rudiyanto kepada Bisnis.com, Senin (21/3/2022).
Dia melanjutkan IPO GoTo berbeda dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. dan PT Bukalapak.com Tbk. yang sama-sama menargetkan nilai emisi jumbo.
Menurut dia, target emisi kedua saham tersebut bisa tercapai karena terdapat investor asing. Rudi menilai rencana GoTo untuk penawaran saham di AS tahun mendatang bisa jadi membuat investor asing menunggu IPO GoTo tahun depan dan membeli langsung di bursa luar.
“Kemudian waktu penerbitan juga kurang baik karena banyak saham sejenis di luar negeri yang turun,” ujar dia.
Setelah IPO, menurut Rudy, Bobot GoTo diperkirakan akan mentok 9% dari IHSG. Hal ini akan menjadi pertimbangan serius investor institusi seperti reksa dana untuk menyerap saham GoTo.
Baca Juga: Bidik Modal Rp18 Triliun dari IPO, Segini Perkiraan Harga Saham GoTo
“Tinggal timing dan bobotnya saja. Pembelian bisa kombinasi antara IPO dan secondary market,” tutur dia.
Adapun hingga saat ini, Panin Asset Management belum memiliki rencana menerbitkan reksa dana berbasis saham-saham teknologi. Pasalnya, mayoritas reksa dana Panin AM dikelola secara aktif, sehingga bisa masuk dan keluar lebih bebas.
Sebagai informasi, GoTo akan melepas 52 miliar lembar saham senilai Rp1 dalam gelaran IPO ini. Jumlah ini setara dengan 4,35% saham yang disetor dan ditempatkan penuh.
Harga saham IPO GoTo ditetapkan berada dalam rentang Rp316-Rp346. Dengan demikian aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya akan mendapatkan suntikan modal Rp17,99 triliun dan sekurang-kurangnya Rp16,43 triliun.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com berjudul IPO Gojek Tokopedia Mundur, Dana Terlalu Besar Bagi Investor Lokal?