SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Kegiatan ilmiah itu digelar untuk mendiskusikan pemahaman tentang bagaimana seharusnya sistem bank berjalan menurut kaidah Islam

Harianjogja.com, BANTUL-International Program for Islamic Economics and Finance (IPIEF) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar seminar bertajuk Workshop Nasional Tentang Standarisasi Kurikulum Makro Ekonomi Islam 2018 di Amphiteater Lantai 4 Gedung Pascasarjana, Selasa (13/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan ilmiah itu digelar untuk mendiskusikan pemahaman tentang bagaimana seharusnya sistem bank berjalan menurut kaidah Islam. Mengingat sistem perbankan nasional dan internasional menerapkan sistem bunga, yang merupakan salah satu sistem bertentangan dengan ketentuan Islam.

Ketua Panitia Seminar Ayif Fathurrahman mengungkapkan, saat ini semestinya ilmu pengetahuan khususnya bidang ekonomi, bisa mengacu pada tuntunan Alquan. Menyatukan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan, kata dia, seharusnya sudah bisa diterapkan. Ia mencontohkan seperti penerapan suku bunga pada bank konvensional yang dianggap lumrah, tetapi hakikatnya, sistem itu bertentangan dengan Islam.

“Sudah jelas dalam Islam yang berlandaskan Alquran bahwa suku bunga adalah riba dan itu sangat bertentangan dengan tuntunan Islam. Selain itu juga saat ini semakin banyak transaksi pada sektor keuangan yang harus dimonitor secara keseluruhan,” ujar Ayif dalam rilis yang dikirim kepada Harianjogja.com, Senin (12/3/2018).

Ia mengatakan, seminar itu sebagai salah satu media untuk mematangkan teori dan praktik secara lebih jelas dan terperinci dengan menghadirkan para ahli. Apalagi, akhir-akhir ini banyak pihak yang sudah sadar akan dampak riba, terutama pada karyawan bank konvensional. Beberapa karyawan bank konvensional bahkan ada yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Fenomena itu sebagai sinyal kesadaran perpindahan perbankan menerapkan konsep syariah.

“Hal ini menunjukan adanya kesadaran yang tinggi serta berpindah terhadap bank yang menerapkan sistem syariah. Kemudian bank syariah saat ini juga sudah semakin banyak dan menjamur di seluruh penjuru di Indonesia,” kata pria yang juga dosen IPIEF ini.

Ayif sepakat, secara perlahan masyarakat harus diberikan edukasi agar paham dan mengerti tentang sistem bunga yang sangat merugikan berbagai pihak. Saat ini bank syariah dan konvensional akan tetap bersaing secara sehat dan tentu dengan pengawasan dari pihak pemerintah.

“Harapan saya kedepan kematangan teori ekonomi Islam harus ditanamkan bagi para akademisi maupun mahasiswa dan bisa diimplementasikan pada tahapan praktik di lapangan,” tegasnya.

Dalam seminar itu akan dihadari Roikhan Mochamad Aziz selaku Sekretaris Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya