SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

ILUSTRASI (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

BOGOR–Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan 5 varietas padi unggulan hasil penelitian Dr. Hajrial Aswidinoor dan timnya dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peluncuran itu berlangsung saat penyelenggaraan International Seminar and Launching Varieties Agriculture Adaptation dengan topik “Research & Innovation toward Environment Resilience & Food Security”.

Ekspedisi Mudik 2024

Seminar yang terselenggara berkat kerjasama Imhere B2C IPB dan Seameo Biotrop berlangsung di IPB International Convention Center (IICC), Jumat (7/9/2012), menghadirkan petani dari Cianjur, Karawang, desa lingkar kampus dan pakar di bidang pertanian baik dalam maupun luar negeri.

Kelima varietas unggulan padi yakni IPB 3S (untuk sawah tadah hujan dan lahan irigasi) dengan produktivitas 7 ton per hektar dan berpotensi menghasilkan 11,2 ton per hektar. IPB 4S (untuk sawah tadah hujan dan lahan irigasi) dengan produktivitas 7 ton dan berpotensi menghasilkan 10,5 ton per hektar. Kedua varietas ini tahan tungro, agak tahan terhadap penyakit blast, dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri.

Sementara itu IPB Batola 5R (lahan pasang surut dan lebak) dengan produktivitas 4.3 ton per hektar dan berpotensi menghasilkan 5.3 ton per hektar GKG (Gabah Kering Giling). IPB Batola 6R dengan produktivitas 4.2 ton per hektar dan berpotensi menghasilkan 4.9 ton per hektar GKG.

Keempat varietas di atas berhasil mendapatkan SK dari Kementerian Pertanian pada 28 Maret 2012.

IPB Kapuas 7R varietas unggul padi rawa berhasil mendapatkan SK dari Kementan pada 7 Juli 2012 dengan produktivitas 4,5 ton per hektar dan berpotensi menghasilkan 5,1 ton hektar GKG. Varietas ini tahan terhadap penyakit blast, agak peka pada wereng batang coklat, tahan cekaman Al dan Fe, tahan cekaman.

“Khusus untuk varietas lahan pasang surut atau rawa (Batola 5R, Batola 6R dan Kapuas 7R), varietas-varietas yang dihasilkan berasal dari hasil penyilangan padi siam dengan padi lainnya. Ini karena kebanyakan masyarakat Kalimantan (yang memiliki lahan pasang surut) lebih menyukai beras dengan bentuk lonjong seperti padi siam. Diharapkan dengan penampakan dan rasa yang mirip serta produktivitas yang lebih tinggi, varietas ini bisa diterima oleh masyarakat,” ujar Dr. Hajrial.

Dengan dilaunchingnya kelima varietas ini terhitung sejak 2010-2012, IPB telah melepas 24 varietas unggul yakni 7 varietas padi, 5 varietas pepaya, 5 varietas melon, 3 varietas cabai, 1 varietas kentang, 1 varietas alpukat, 1 varietas pisang dan 1 varietas nanas. Kandidat varietas yang akan dilaunching adalah cabai, kedelai hitam, kedelai tahan tanah asam, kedelai gogo dan padi tahan tanah asam.

Menurut Dr. Muhrizal S dari Kementerian Pertanian, saat ini varietas padi unggul yang sudah disebarkan ke masyarakat sebanyak 260 buah dengan masing-masing karakteristik dan keunggulan.

“Perlu dilakukan peningkatan keragaman terutama ketahanan terhadap organisme pengganggu tanaman. Peran varietas unggul dan teknologi adalah untuk tingkatkan produktivitas dan lebih toleran dengan referensi dari konsumen untuk tingkatkan efisiensi petani,” ujarnya saat mewakili Menteri Pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya