SOLOPOS.COM - Tim International Olympiad In Informatics (IOI) Indonesia berfoto bersama seusai menerima medali setelah sepekan berjuang pada penyelenggaraan ke-34 IOI, Minggu (14/8/2022). (Istimewa/Dokumentasi Kemendikbudristek)

Solopos.com, SLEMAN — Penyelenggaraan International Olympiad in Informatics (IOI) di Indonesia resmi ditutup, Minggu (14/8/2022) malam. Selama sepekan, ajang yang diikuti dari berbagai negara tersebut digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Upacara penutupan IOI 2022 berlangsung meriah di Sendratari Ramayana, kompleks Candi Prambanan, Minggu (14/8/2022) malam. Para peserta dibuat terpukau oleh penampilan tarian yang menggabungkan unsur tradisional, modern, hingga efek visual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apalagi, mereka disuguhi keindahan Candi Prambanan yang menjadi latar belakang panggung. Pesta kembang api menutup seluruh rangkaian acara tersebut.

Penyelenggaraan IOI selama sepekan digelar secara luring dan daring mulai Minggu (7/8/2022) hingga Senin (15/8/2022). Penyelenggaraan secara luring bertempat di DIY.

Ekspedisi Mudik 2024

Kesempatan itu tak disia-siakan untuk mengenalkan budaya asli Indonesia ke para delegasi dan pendamping yang berasal dari berbagai negara. Mereka diajak belajar membatik hingga mengunjungi Candi Borobudur di Magelang yang diakui UNESCO sebagai kekayaan budaya Indonesia dan menjadi salah satu keajaiban dunia.

Baca Juga: Bangga! Indonesia Tuan Rumah International Olympiad in Informatic 2022

IOI merupakan kompetisi informatika tahunan paling bergengsi yang  diikuti siswa sekolah menengah dari seluruh dunia. IOI menjadi ajang olimpiade sains terbesar dan tertua di dunia. Tahun ini, sebanyak 90 negara mengikuti ajang tersebut secara daring maupun luring.

Sekretaris Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, mengatakan IOI ke-34 diikuti oleh 536 peserta dari 357 kontestan dan 179 leaderteam leader, pendamping, dan tamu. Sebanyak 414 peserta berpartisipasi secara luring dan 122 peserta mengikuti kompetisi secara daring.

“Pada tahun ini, penyelenggaraan IOI ke-34 memberikan sebanyak 180 medali, yaitu 30 medali emas, 59 perak, dan 91 perunggu kepada pemenang kompetisi,” ujar Suharti.

Selain itu, penghargaan Honorable Mention diberikan kepada 36 peserta dengan nilai yang tinggi pada salah satu hari kompetisi. Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi kerja keras dan capaian baik dari para peserta. Pada IOI kali ini diberikan penghargaan Distinguished Award, penghargaan yang diberikan kepada anggota komunitas yang berkontribusi tak hanya kepada negara mereka tetapi secara internasional pada IOI.

Baca Juga: Olimpiade Informatika Sekaligus Belajar Seni dan Budaya Indonesia

Penghargaan Distinguished Service Award diberikan kepada Valentina Dagiene, President of Bebras, yang juga merupakan profesor di bidang informatika. Kedua, yakni Arturo Cepeda Salinas, alumni IOI yang terus memberikan layanan terbaiknya pada perhelatan IOI.

Ajang IOI diselenggarakan dengan lima tujuan. Pertama, menemukan, mengenali, mendorong, menantang, dan memberikan pengakuan terhadap anak-anak muda yang memiliki talenta hebat di bidang informatika. Kedua, membangun persahabatan internasional di antara para ilmuwan dan para pendidik bidang komputer.

Ketiga, memperkenalkan disiplin ilmu informatika kepada kaum muda. Keempat, mempromosikan penyelenggaraan kompetisi informatika kepada siswa sekolah menengah. Kelima, mendorong negara-negara lain sebagai penyelenggara kompetisi IOI di masa depan.

“Bagi Indonesia, ajang ini selain sebagai ajang prestasi, juga sebagai sarana menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi bagi anak-anak Indonesia dalam rangka Merdeka Belajar,” ujar Suharti.

Baca Juga: Juli Ini, 1.280 Siswa Berkompetisi di Olimpiade Sains Nasional

General Assembly Chairwomen of IOI 2022, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu berharap para delegasi mengingat pengalaman baik selama di Yogyakarta. Putri keempat Gubernur DIY tersebut mengajak para peserta terus mengingat keberagaman yang kuat dari Yogyakarta dapat menjadi inspirasi bagi para peserta yang merupakan para calon pemimpin masa depan. Pikiran yang terbuka dan wawasan yang luas menjadi hal penting yang harus dimiliki bagi pemimpin masa depan.

Presiden IOI, Benjamin Burton, mengatakan pandemi Covid-19 mengubah berbagai bidang di seluruh dunia. Kondisi itu mengharuskan semua orang untuk mencoba teknologi baru yang belum pernah dicoba sebelumnya terutama dalam teknologi komunikasi. Para peserta diajak menjadi bagian dalam perubahan dunia tersebut.

“Kalian semua pintar, kalian adalah orang-orang yang memilki kekuatan ini. Gunakan kekuatan dan kepintaran kalian untuk kebaikan, untuk kemanusiaan,” kata Benjamin kepada para peserta.

Chairman IOI 2022, Brian Marshal, berharap Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan Asia di bidang digital sesuai tema yang diusung pada IOI kali ini, yakni Digital Energy of Asia. Harapan itu disampaikan Brian berdasarkan pengalaman alumni IOI yang berhasil menjadi pemimpin perusahaan besar pada bidang teknologi di Indonesia.

Baca Juga: Menkominfo Siapkan Uji Coba Jaringan 5G

“Itu menunjukkan bahwa alumni bisa menjadi penopang pembangunan ekonomi negara. Di Indonesia saja sudah memimpin, apalagi di Asia,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan penyelenggaraan IOI di Indonesia dilakukan secara luring dan daring. Perwakilan dari 72 negara hadir secara luring ke Indonesia.

Muhadjir menjelaskan olimpiade itu merupakan wujud kekuatan ilmu dan pendidikan. IOI menjadi ajang untuk membangun masa depan terutama pada bidang informatika melalui kompetisi. Muhadjir menyinggung penyelenggaraan IOI yang didasari atas tekad kebersamaan dan kolaborasi.



“Tekad ini selaras dengan semangat yang dihidupkan Indonesia pada Presidensi G20. Indonesia mengajak negara-negara gotong royong memulihkan bidang pendidikan dan mengajak para pelajar menjawab masa depan dengan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni,” jelas dia.

Baca Juga: Ini Dia Tri Ahmad Irfan, Mahasiswa Boyolali yang Magang di Twitter

Pada penutupan IOI 2022, Menko PMK mewakili Pemerintah Indonesia menyerahkan estafet penyelenggaraan IOI kepada perwakilan pemerintah Hungaria yang diwakili Duta Besar Hungaria, Lilia Karsya. Penyerahan estafet itu ditandai dengan penyerahaan bendera IOI sebagai penanda kesiapan Hungaria menggelar IOI pada 2023.

Kompetisi IOI ke-34 diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan bekerja sama dengan para mitra antara lain Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI), beberapa mitra pendukung dari industri, kementerian/lembaga, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya