SOLOPOS.COM - Ustaz Yusuf Mansur. (Instagram/ @yusufmansurnew)

Solopos.com, JAKARTA — Pendakwah kondang Tanah Air Ustaz Yusuf Mansur beberapa waktu terakhir kembali jadi sorotan.

Yusuf Mansur kembali disomasi oleh beberapa orang yang mengaku sebagai korban penipuan. Somasi ini terkait dengan wanprestasi patungan usaha investasi pembangunan Hotel Siti di Tangerang pada tahun 2012 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak tinggal Ayah Wirda Mansur ini lantas memberikan klarifikasi. Yusuf Mansur mengatakan, bahwa kasus serupa yang menudingnya sebagai penipu sudah pernah terjadi. Setelah masuk ke jalur hukum, segala tudingannya tersebut tidak benar.

2500 orang krg lbh yg dipulangin [dananya], ada datanya. ini saya nanya, semata buat komunikasi dg orang saya. plus meyakinkan diri. data ini yg dibawa ke markas2 kepolisian dan pengadilan negeri, tahun lalu. sebaik2 tempat klarifikasi, di sana. sbb salah2 disalahgunakan lagi. dipelintir lagi. di antara yg 2500 itu, rentang wkt 2012 sd 2021, tetep ada yg ga trdata saat dipulangin. misal, keluarga, orang2 dekat, wali2santri. dan lsg2 ke saya, lalu saya lupa forward. tp intinya, dah selesai. insyaaAllah mdh2an pada sadar u/ jangan mau dijadikan alat u/ membuat keruh suasana. ‘alaa kulli haal, saya tetep minta maaf. tp mari, jangan berhenti berbuat. berbuat, pasti ada salanya. pasti ada kurangnya. pasti ada masalahnya. tp terus aja jalan.. bismillaah tar juga sempurna…,” tulis akun Instagramnya @yusufmansurnew milik Yusuf Mansur, Rabu (15/12/2021).

Sebagai pendakwah Yusuf Mansur memang juga merupakan pebisnis di sejumlah bidang usaha. Berikut sederet sumber uang atau penghasilan Yusuf Mansur seperti dilansir dari berbagai sumber:

Baca Juga: OJK Setop Pemberian Izin Manajer Investasi, Ini Alasannya

Punya Saham di MNC Bank

Ustaz Yusuf Mansur membeli saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) senilai 250.000.000 saham BABP (MNC Bank) dari perusahaan afiliasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), Winfly Ltd, di harga Rp322/saham.

Dalam kerja sama tersebut, Ustaz Yusuf Mansur juga berkomitmen mempromosikan pembukaan rekening Motion Banking kepada jaringan yang dikelolanya, dengan total 10 juta orang.

Jaringan tersebut, antara lain Rumah Tahfidz se-Indonesia dan mancanegara yang menjangkau Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Saudi Arabia, Malaysia, Singapura, Turki hingga Mesir, juga jaringan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an se-Indonesia, yang mencapai 48 cabang, serta jaringan Paytren dan Treninet.

“Kami senang dan bangga bisa menjadi bagian dari pertumbuhan Motion Banking, platform kebanggaan anak bangsa menuju digital banking terbaik di Indonesia,” katanya seperti dilansir idxchannel, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Waspada Hoaks Loker Mengatasnamakan BNI, Ini Penjelasan Manajemen

Paytren

Yusuf Mansur juga memiliki perusahaan manajemen aset, yaitu PT Paytren Aset Manajemen. Di mana perusahannya ini berbentuk aplikasi yang digunakan untuk pembayaran dalam jaringan, seperti tagihan rutin, pembelian pulsa elektronik, dan tiket perjalanan.

Pada Oktober 2017, Paytren sempat dibekukan oleh Bank Indonesia (BI) karena harus memperoleh izin terlebih dahulu untuk terjun ke dalam dunia bisnis uang elektronik. Saat itu, BI menyatakan bahwa mereka ingin memastikan bahwa badan yang mengumpulkan dana dari masyarakat sejalan dengan peraturan BI.

Otoritas Jasa Keuangan akhirnya memberikan izin kepada badan usaha milik ustaz kondang, Yusuf Mansur. Kini PT Paytren Aset Manajemen resmi diberikan ruang gerak sebagai manajer investasi syariah.

Saat ini Yusuf Mansur tercatat memiliki layanan pembayaran melalui PT Verita Sentosa Internasional (PayTren) dan PT Paytren Aset Manajemen. Keduanya telah resmi mengantongi izin dari BI dan OJK sebagai regulator sejak 2018.

Namun demikian, ada netizen yang mempertanyakan kelanjutan bisnis Paytren tersebut.

Duit saya balikin juga dong pak,,sy [saya] waktu daftar paytren hasil dari keringat kerja keras berharap aplikasi nya berjalan dan bisa membangun ekonomi bangsa,ehh gak tau nya aplikasinya abal2. katanya seumur hidup bisa di wariskan mana buktinya??? hanya hoax belaka demi Alah sy [saya] gak ikhlas!!!,” tulis sebuah akun @chaplank_xxxx menimpali  unggahan  Instagram @yusufmansurnew milik Yusuf Mansur, pada Rabu (15/12/2021).

Baca Juga: Blak-Blakan Tung Desem Waringin: Pernah Miskin, Kesulitan Bayar RS Ayah

Bisnis Kuliner

Bukan hanya di dunia investasi saja, Ustadz Yusf Mansur juga diketahui memiliki sejumlah bisnis kuliner seperti Waroeng Steak and Shake, Bebek H. Slamet, dan Steak Obonk. bersumber dari sejumlah usaha restoran atau kuliner, seperti Waroeng Steak and Shake, Bebek H. Slamet, dan Steak Obonk.

“Ibarat rumput, saya lebih di bawah lagi, jadi kalau ada rumput, saya di bawah rumputnya, di Waroeng Steak, saya banget-banget paling bawahnya deh,” ungkap Yusuf dalam sebuah unggahan video di akun Twitter @Yusuf_Mansur, pada Rabu (9/6/2021).

Yusuf Mansur mengklaim dari bisnis kulinernya itu bisa menyetor pajak mencapai Rp100 juta hingga Rp200 juta per hari. Dia menyebut pajak tersebut berasal dari Waroeng Steak and Shake yang memiliki puluhan cabang di seluruh Indonesia.

Biro Perjalanan

Di bidang jasa pariwisata Yusuf Mansur menjalankan menjalankan Wisata Hati Tour & Travel. Dalam bisnis tersebut ia mengikutsertakan anaknya, Wirda Salamah, sebagai direktur marketing.

Ia juga terlibat dalam pengembangan Darul Quran (Daqu) Tour and Travel, salah satu unit usaha Yayasan Darul Quran yang ia bina.

Baca Juga: Usia Hampir 100 Tahun, 3 Pengusaha Ini Masuk Daftar Orang Terkaya RI



Pemegang Saham Tempo dan BRI Syariah

Pria bernama lengkap Jam’an Nurchotib Mansur itu juga berhasil mewujudkan keinginannya memiliki media dan bank melalui pembelian saham Tempo.co dan BRI Syariah.

Seperti dilansir cnnindonesia, dia tercatat sebagai pemilik saham minoritas PT Info Media Digital (Tempo.co). Pembelian saham sebesar 5 persen ia lakukan melalui PT Verita Sentosa Internasional senilai Rp27 miliar pada Agustus 2019.

Sementara pembelian saham di BRI Syariah, kini Bank Syariah Indonesia, dilakukan saat perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana atau IPO pada 9 Mei 2018 lalu

Yusuf Mansur melakukan transaksi beli secara pribadi melalui Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo) dan PT Paytren Aset Manajemen (PAM).

Secara persentase, jumlah saham yang dibeli oleh Yusuf Mansur di bawah 20 persen dari total saham yang dilepas ke publik sebesar 2.623.350.600 saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya