SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Lahan pertanian produktif di daerah pinggir Kabupaten Karanganyar utamanya yang berbatasan dengan Kota Solo terus menerus menjadi sasaran empuk para investor/pengembang perumahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka beramai-ramai menyulap lumbung padi kabupaten dan nasional itu menjadi kawasan perumahan komersial. Berdasar pengamatan Solopos.com, Jumat (7/9/2012), wilayah yang menjadi primadona para pengembang perumahan seperti Kecamatan Colomadu, Jaten, Gondangrejo dan Tasikmadu.

Camat Colomadu, Joko Budi Utomo, mengakui selama beberapa tahun terakhir terjadi pengembangan luar biasa perumahan di wilayahnya. Sebagian besar lahan yang digunakan untuk lokasi pembangunan perumahan merupakan lahan pertanian produktif.

“Pengembangan perumahan terjadi merata di 11 desa di Colomadu. Proses alih fungsi lahan menjadi kewenangan tim Pemkab (Karanganyar), kami tidak bisa apa-apa,” katanya.

Sawah Lestari

Kondisi serupa terjadi di Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu. Kades Papahan, Marzuki Sugiyono, ditemui di kantornya, mengatakan dua tahun terakhir terjadi penyusutan lahan pertanian sekitar 20 hektare. Berdasar data monografi Pemdes setempat tahun 2012 tercatat luas lahan pertanian di Papahan tercatat 120 hektare. Padahal luas riil lahan pertanian saat ini hanya di kisaran 100 hektare.

Hingga saat ini tercatat sudah ada empat perumahan yang berdiri kokoh di kawasan pertanian. Pada tahun ini pula ada tiga perumahan yang akan dikembangkan  investor. Selain di Papahan, perumahan komersial juga marak terjadi di Desa Ngijo dan Pandeyan, Tasikmadu. Ketua Kelompok Tani Mandiri Indonesia (KTMI) Karanganyar, Uun Santoso, 36, mengaku prihatin dengan maraknya alih fungsi lahan pertanian produktif itu.

Bahkan sawah lestari Kabupaten Karanganyar yang terletak di barat Dusun Kadokan, Papahan, sempat disasar investor. Namun pendekatan yang dilakukan investor perumahan untuk mendapatkan sebagian sawah lestari akhirnya kandas oleh kebijakan Pemkab Karanganyar. “Setahu saya selama ini lahan pertanian selain sawah lestari memang bisa dialihkan untuk perumahan,” ungkap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya