SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samodro. (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Bupati Seno optomistis “Disneyland” Boyolali terwujud.

Solopos.com, BOYOLALI — Wacana tentang pembangunan taman hiburan raksasa sekelas Disneyland di Boyolali sepertinya bakal lebih panjang. Pasalnya, sang investor menunda pembayaran uang pembebasan lahan kepada Pemkab Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, sang investor diperkirakan akan membayar uang lahan untuk mega proyek senilai Rp6,1 triliun itu pada Mei 2017 ini. Namun hingga sekarang, pembayaran tersebut belum terealisasi.

Bupati Boyolali Seno Samodro mengungkapkan, sang investor akan membayar setelah musim Lebaran. “Njaluk bayarane bar bakda [mereka minta pembayarannya habis Lebaran,” kata Seno saat ditemui di sela-sela open house Pemkab Boyolali di Pendopo Alit Rumah Dinas Bupati, Sabtu (1/7/2017).

Seno optimistis penundaan pembayaran tersebut hanya masalah waktu, bukan pembatalan. “On the right track [masih sesuai jalur atau masih sesuai dengan perjanjian],” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Seno mengungkapkan di Boyolali akan dibangun wahana hiburan sekelas Disneyland dengan nilai investasi Rp6,1 triliun yang berasal dari investor asing.

“Disneyland” akan dibangun pada lahan seluas 100 haektare (ha) dan akan menyediakan lahan parkir berkapasitas 22.000 unit mobil. Dengan luas lahan tersebut taman ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan taman hiburan ini rencananya akan dimulai September 2017.

Pembangunan taman dengan bentuk kerja sama franchise ini akan ditopang beberapa investor. Sehingga nama taman hiburan ini bukan Disneyland.

“Mungkin namanya bukan Disneyland dan sepertinya mereka [investor] juga mendengarkan aspirasi Boyolali. Bisa jadi namanya Taman Selasa Kliwon,” imbuhnya berkelakar.

Perkiraan tiket masuk tersebut dikatakan Bupati Seno senilai Rp600.000. “Tiket masuknya nanti Rp50.000 untuk setiap kali masuk wahana. Tapi kalau tiket all atraksi [terusan] sekitar Rp600.000. Tapi itu tiga hari [kalau dipakai semua] tidak selesai lho. Lha luasnya 100 hektare lho,” ujarnya.

Di sisi lain, keberhasilan menarik investor besar ke Boyolali tidak lepas dari upaya Pemkab setempat dalam mempromosikan Kota Susu. Menurutnya, Boyolali sudah melakukan promosi selama bertahun-tahun sehingga sekarang saatnya memetik manfaatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya