SOLOPOS.COM - Petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomunikasi dengan masyarakat terdampak limbah PT RUM Sukoharjo sekaligus melakukan investigasi terkait laporan kebocoran limbah yang dilaporkan masyarakat pada akhir Februari 2022. (Istimewa/Tomo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sudah menerjunkan petugas untuk menyelidiki dan menginvestigasi masalah kebocoran limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Nguter, Sukoharjo.

Dalam kegiatan itu petugas Kementerian LHK sekaligus berkomunikasi dengan masyarakat yang terdampak pencemaran limbah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agus Suprapto, mengatakan petugas Kementerian LHK terjun ke lokasi pada Kamis-Sabtu (24-26/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu untuk menginvestigasi laporan masyarakat terkait adanya kebocoran limbah PT RUM. Pengumpulan bukti dilakukan dengan mengambil sampel air di sungai, IPAL, sekaligus mengecek dampak limbah udara yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Bau Busuk Limbah PT RUM Sukoharjo Masih Tercium, Warga Mengadu ke KLHK

Petugas dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian LHK juga menanyai warga terdampak limbah PT RUM Sukoharjo.

“Saat ini masih dalam tahap pengecekan sampel dan pengumpulan bukti. Terkait itu kami dari DLH belum diberitahukan hasilnya seperti apa. Saat ini masih dalam proses. Kami hanya bertugas memfasilitasi saja karena kewenangan ada di KLHK,” ucapnya ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (3/3/2022).

Perbaikan Pipa

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan PT RUM sudah memperbaiki pipa limbah yang dilaporkan copot. Namun, hingga saat ini manajemen perusahaan belum memberikan laporan lantaran masih meminta waktu untuk mengecek ulang kondisi pipa.

Baca Juga: DLH Sukoharjo Sebut PT RUM Minta Waktu 30 Hari Benahi Pipa di Gupit

“Kami minta untuk melaporkan perkembangan perbaikan. Tapi masih belum hingga saat ini karena mereka meminta waktu lagi untuk mengecek masih ada tidaknya kebocoran di aliran pipa lainnya termasuk yang diperbaiki kemarin,” terangnya.

Dihubungi terpisah, perwakilan warga terdampak limbah PT RUM Sukoharjo, Tomo, membenarkan sejumlah warga diajak berkomunikasi oleh petugas dari Kementerian LHK. Terkait hal tersebut masyarakat mengadukan agar selama masa perbaikan atau ketika terjadi kebocoran limbah PT RUM harus berhenti beroperasi sementara waktu agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kami hanya minta kerusakan segera diperbaiki dan selama masih bocor jangan produksi dulu. Kami juga minta agar limbah udara tidak bau karena sangat mengganggu masyarakat,” terangnya.

Baca Juga: Walah, Pipa Limbah PT RUM Sukoharjo di Gupit Patah Lagi

Sanksi untuk PT RUM

Tomo mengatakan saat ini memang sudah ada upaya dari PT RUM Sukoharjo untuk memperbaiki pipa limbah yang bocor, tapi belum seperti yang diharapkan warga karena pemasangannya masih antara permukaan air sungai. “Kami khawatir kalau pemasangan seperti itu sampah-sampah bisa menyangkut dan menyebabkan banjir. Harusnya sekalian di bawah permukaan atau di atasnya,” ujarnya.

Terkait sanksi untuk PT RUM, Tomo mengaku masyarakat menyerahkan keputusan kepada pihak berwenang. “Kami tidak menuntut sanksinya seperti apa, yang terpenting sesuai aturan dan hukum yang berlaku. Kami serahkan kepada yang berwenang saja,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Dekat PT RUM Sukoharjo Bangun Tugu Perjuangan Lawan Pencemaran

Sebelumnya, pipa aliran limbah milik PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) yang berada di aliran sungai Desa Gupit, Nguter, Sukoharjo dilaporkan masyarakat copot dan mencemari lingkungan, Minggu (20/2/2022).

Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo mengklaim manajemen PT RUM sudah merespons laporan masyarakat dan meminta waktu 30 hari untuk proses perbaikan pipa yang copot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya