SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menerima penghargaan lencana emas dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (15/8/2016 ) di Semarang. Wonogiri dinilai sebagai daerah yang pro investasi. (Solopos.com-Istimewa)

Wonogiri berhasil memboyong penghargaan di bidang investasi.

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dinilai menjadi pemerintahan yang pro investasi. Atas penilaian itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menerima penghargaan lencana emas dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (15/8/2016 ) di Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Wonogiri, Eko Subagyo, mengatakan penghargaan tersebut merupakan apresiasi dari Gubernur kepada kabupaten/kota yang telah mampu menyelenggarakan pembangunan bidang investasi.

“Terutama mengoptimalkan pelayanan kepada para investor, menciptakan regulasi yang memiliki kepastian hukum. Bukan hanya kecepatan pelayanan tapi termasuk kualitas pelayanan yang sopan dan ramah,” kata dia, Senin.

Hanya ada dua daerah yang mendapatkan lencana emas, yaitu Kabupaten Wonogiri dan Kota Semarang. Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali mendapatkan lencana perak. Sedangkan lencana perunggu diterima oleh Kota Tegal.

Eko mengatakan, selain penghargaan tersebut, Pemkab Wonogiri sejak 2015 lalu berhasil meraih peringkat pertama tingkat nasional untuk Penyelenggara Terpadu Satu Pintu (PTSP) dalam hal perizinan perizinan secara elektronik. Kemudian pada Mei 2016, Wonogiri juga meraih peringkat ketujuh dalam ajang Investment Award PTSP Kabupaten Terbaik Nasional.

Menurutnya capaian-capaian tersebut tidak lepas dari upaya Pemkabup Wonogiri yang telah menginisiasi kebijakan ramah investasi secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Dia mengatakan kebijakan pro investasi yang dibangun di Kabupaten Wonogiri sudah cukup sukses.

Salah satu yang menjadi indikator suksesnya investasi di Wonogiri adalah meningkatnya nilai realisasi investasi dari 211 milyar pada 2011 meningkat menjadi 7,7 trilyun pada 2015. Selain itu juga meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja di tahun 2011 yakni 2 dan di tahun 2015 menjadi 15.

“Artinya satu usaha di tahun 2015 dapat menyerap 15 tenaga kerja. Dengan demikian terdapat korelasi positif antara peningkatan investasi dengan penyerapan tenaga kerja,” kata dia.

Permintaan tenaga kerja di Wonogiri terus meningkat. Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh berdirinya beberapa perusahaan besar di Wonogiri, di antaranya PT. Nesia Pan Pasific, PT. Top And Top Apparel, PT. Liebra Permana, PT. Nagabhuana Aneka Piranti, PT. Arena Agro Andalan dan sebagainya.

Menurut Eko, pemerintah daerah selalu mendorong perusahaan untuk dapat memanfaatkan segala bentuk insentif dan kemudahan penanaman modal. Baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Namun setelah itu, perusahaan juga harus melaksanakan segala bentuk kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata dia.

Sebelumnya Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya terbuka terhadap investasi. Namun begitu dia berharap investasi yang ada adalah investasi yang disiplin. “Kami tidak menutup diri terhadap investasi. Asalkan investasi yang tumbuh harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada,” kata dia belum lama ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya