SOLOPOS.COM - Investasi TLKM di GOTO sudah menghasilkan untung. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-Apakah investasi PT Telkom Indonesia atau TLKM melalui Telkomsel di PT Gojek Tokopedia (GOTO) sudah menghasilkan untung atau belum? Hal ini menjadi diskusi pasar modal.

Secara komersial, besarnya investasi TLKM di GOTO adalah sebesar US$150 juta atas konversi CB dan US$300 juta atas konversi preferred stock option, sehingga total investasi adalah sebesar US$450 juta equivalent  dengan Rp6,4 trilliun. Ketika dikonversi menjadi saham, TLKM memiliki 89.125 lembar saham atau 23,722,133,875 lembar setelah stock split, sehingga nilai buku investasi adalah sekitar Rp270/lembar saham.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Untuk melihat apakah investasi TLKM di GOTO sudah menghasilkan untung atau belum bisa dilihat dariharga penutupan pasar per Jumat (27/5/2022) pukul 14.00 WIB. Hal ini seperti penjelasan CEO Protemus Capital Wiljadi Tan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Indef: Kolaborasi GOTO dan Telkomsel Saling Menguntungkan

“Bila menggunakan harga penutupan pekan lalu Rp302/lembar, maka investasi TLKM tersebut menghasilkan gain sebesar Rp759 milliar. Bila menggunakan harga pasar sekarang sebesar Rp310/lembar per Jumat ini pukul 14.00 maka keuntungan lebih besar lagi jadi Rp949 miliar,” jelas Wiljadi Tan di Jakarta melalui siaran pers yang diterima Solopos.com pada Jumat (27/5/2022).

Menurut Wiljadi Tan, karena pada saat penutupan buku per 31 Desember 2021, pencatatan harus menggunakan nilai wajar dan berdasarkan assessment nilai wajar saat itu adalah Rp375, maka pencatatan akuntansi harus membukukan gain atas selisihnya sesuai dengan metode FVTPL.

Baca Juga: Telkomsel Kucurkan Dana Rp292 Miliar, Untuk Apa?

Karena sejak awal tahun ini GOTO telah tercatat di bursa saham Indonesia, maka nilai wajar ditentukan dengan marked to market. Harga pasar GOTO masih akan berfluktuasi tergantung banyak faktor. Keuntungan dan kerugian akuntansi juga akan tergantung nilai pasar yang terbentuk.

Namun perlu dipahami bahwa investasi TLKM pada GOTO bukan bertujuan untuk menghasilkan untung jangka pendek. TLKM sebagai korporasi teknologi komunikasi bertujuan memperoleh sinergi jangka panjang. baik sinergi berupa kenaikan pendapatan maupun peningkatan daya saing.

Baca Juga: Sesi I IHSG Menguat, Saham GOTO Dekati Harga IPO

“Menurut kami yang lebih penting adalah sinergi berupa competitiveness. TLKM perlu meleverage budaya kompetisi yang ada di GOTO, untuk dapat kelak menjadikan TLKM perusahaan teknologi komunikasi tingkat global dengan daya saing tinggi,” kata dia.

Ini adalah tujuan yang lebih strategis bagi TLKM. Sudah saatnya TLKM melakukan transformasi bisnis. Kalau GOTO yang relatif baru berdiri sudah dapat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp358 trilliun, sementara TLKM yang sudah berdiri sedemikian lama memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp416 trilliun. Seyogyanya TLKM perlu meningkatkan daya saingnya sehingga dapat meningkatkan shareholders value.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya