SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Tahun ini, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Sleman menargetkan pertumbuhan investasi tiga persen.

 
Harianjogja.com, SLEMAN- Peluang investasi di Sleman masih terbuka lebar. Tahun ini, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Sleman menargetkan pertumbuhan investasi tiga persen.
Kepala BPMPPT Sleman, Purwatno Widodo menjelaskan, sektor pariwisata memiliki pertumbuhan paling pesat dibandingkan sektor lainnya. Selain pariwisata, sektor penyumbang terbesar investasi di Sleman berada perdagangan barang dan jasa. Sedangkan investasi terbesar ketiga ditempati investasi di sektor industri.
“Investasi di Sleman terus meningkat terutama di sektor pariwisata. Sektor pariwisata sampai saat ini cukup prospektif dikembangkan sehingga investor banyak yang berinvestasi di sektor ini,” katanya, Minggu (14/2).
Berdasarkan data BPMPPT, selama 2015 jumlah investasi di Sleman melonjak tajam. Nilai Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun lalu mencapai Rp3,159 triliun, sementara Penanam Modal Asing (PMA) mencapai US$233,54 juta. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan nilai PMDN pada 2015 sebesar Rp1,945 triliun dan US$231,96 juta untuk PMA. “Pertumbuhan hotel, apartemen dan restoran tahun lalu, mampu meningkatkan investasi. Termasuk perdagangan dan jasa,” ujarnya.
Disinggung soal kebijakan moratorium pembangunan hotel dan apartemen yang dikeluarkan oleh Pemkab Sleman, Purwanto mengakui, kebijakan tersebut sedikit banyak akan memengaruhi pertumbuhan di sektor tersebut. Dampaknya juga bisa menurunkan nilai investasi tahun ini dan mendatang. Meski begitu, dia mengaku tidak mempersoalkan kebijakan tersebut karena tujuannya untuk penataan. “Kan tujuannya untuk pengendalian juga. Kalaupun itu dilakukan, investor bisa mengalihkan ke sektor pariwisata lainnya,” tandasnya.
Kasubid Pengembangan Invetasi BPMPPT Sleman, Setiyono menjelaskan, tingginya investor yang masuk berdampak positif begi penyerapan tenaga kerja di Sleman. Dia mencatat, jumlah tenaga kerja yang terserap saat ini sebanyak 8.479 pekerja di sektor PMA dan 11.913 di sektor PMDN. “Investor yang masuk masih didominasi dari dalam negeri, sementara untuk PMA kebijakan dari Pusat. Hanya saja, tahun kemarin karena kondisi ekonomi global melambat, PMA sedikit lesu,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya