SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Yuni Sukowati, berlatih tinju dengan samsak di salah satu ruang kerja Wakil Bupati Sragen di Kompleks Sekretariat Daerah Sragen, Senin (10/10/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Investasi Sragen terus berbenah.

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui ada investor yang ingin membangun sebuah mal sebagai pusat perbelanjaan di Kota Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Investor itu sudah mengajukan izin mendirikan mal melalui Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Sragen. Meski begitu, orang nomor satu di Bumi Sukowati itu mengaku masih pikir-pikir untuk memberikan izin pendirian mal.

“Investor itu adalah pengusaha besar yang sudah lama sekali ingin membangun mal di Sragen. Dia sudah membeli tanah sedikit demi sedikit hingga sekarang luasnya sudah mencapai satu kompleks di kawasan Kota Sragen,” kata Bupati saat ditemui wartawan di Stadion Taruna, Sabtu (3/12/2016).

Pengusaha besar itu, kata Yuni, bermaksud mengalihkan kebiasaan warga Sragen maupun Ngawi yang memilih berbelanja ke Kota Solo. Dengan adanya mal di Sragen, warga tidak perlu jauh-jauh ke Kota Solo untuk berbelanja. Bupati mengakui pembangunan mal akan menyerap banyak tenaga kerja di Sragen.

Meski begitu, pendirian mal itu dinilai kontraproduktif dengan upaya Bupati meningkatkan perekonomian masyarakat menengah ke bawah.

“Saya belum memberikan jawaban sampai sekarang. Akan kami kaji dulu. Terus terang saya masih berkonsentrasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat menengah ke bawah,” tegas Yuni.

Bupati menjelaskan saat ini terdapat puluhan investor yang berniat menanam modal di Bumi Sukowati. Para investor itu sudah mengurus perizinan di BPTPM Sragen. Salah satunya adalah perusahaan garmen yang berniat membangun pabrik di Sumberlawang.

Pembangunan pabrik garmen di Sumberlawang itu selaras dengan misi Bupati yang ingin mengembangkan perekonomian di wilayah Sragen bagian utara Sungai Bengawan Solo. “Untuk sektor industri memang sedang kami kembangkan di utara bengawan yang rata-rata kekurangan air. Kalau di selatan bengawan mustahil kita dirikan pabrik karena tanahnya subur sehingga cocok ditanami padi,” terang Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya