SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Investasi Sragen kian menggeliat. Salah satunya di kecamatan Sambungmacan, Sragen.
Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, memberikan sinyal lampu hijau terkait rencana pembuatan kawasan industri seluas 200 hektare di Kecamatan Sambungmacan.
Keberadaan kawasan industri dinilai dapat mendorong akselerasi penanaman modal di Bumi Sukowati. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat dihubungi Solopos.com melalui ponsel, Selasa (13/1/2015).
“Saya pikir bagus-bagus saja soal ide kawasan industri ini,” kata dia.
Orang nomor satu di Bumi Sukowati tersebut menilai Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) perlu direvisi.
Alasannya, dia menjelaskan, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan investasi di masa datang. Apalagi selama ini investor hanya tertarik terhadap lahan di kanan-kiri Jl. Sukowati.
Padahal ketersediaan lahan di spot tersebut sangat terbatas. Selama ini, menurut Bupati, Pemkab sudah mempromosikan lahan di wilayahSragen utara Sungai Bengawan Solo.
“Tapi faktanya lahan di wilayah utara kurang diminati investor. Saya akui bila dilihat dari perspektif ketersediaan lahan, luasnya terbatas. Investasi berkutat di Jl. Sukowati,” urai dia.
Padahal, Bupati menerangkan, standar pelayanan perizinan investasi di Sragen tergolong unggul bila dibandingkan kabupaten/kota lain. “Standar perizinan kita unggul,” tambah dia.
Bupati menjelaskan Pemkab Sragen sangat terbuka dalam hal investasi. Pasalnya masuknya penanaman modal akan membuka lapangan kerja baru sehingga mengurangi pengangguran.
Kendati diakui dia Pemkab tetap berkomitmen untuk mempertahankan lahan lestari. “Melalui perizinan terpadu yang transparan, mudah, dan cepat, kami terbuka terhadap potensi investasi,” kata dia.
Terpisah, Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Sragen, Tugiyono, mengatakan pihaknya segera menyiapkan rencana pembuatan kawasan industri.
Tujuannya supaya eksekusi rencana tersebut bisa dilakukan tahun 2016. Kendati diakui dia anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan sangat besar. “Lahan 200 hektare ini nanti kita bebaskan. Investor yang masuk bisa beli atau sewa,” tutur dia.
Lebih jauh Tugiyono mengakui lahan di Sragen utara belum diminati para calon investor. Dia mencontohkan lahan investasi seluas 200 hektare di Kecamatan Sumberlawang yang minim peminat. Dari lahan yang disediakan baru sebagian kecil yang dipakai.
“Jadi di Sumberlawang ini ada spot-spot lahan investasi dengan luas total 200 hektare. Tapi setelah beberapa tahun ini kita promosikan, baru sebagian lahan yang digunakan investor. Minat investor terhadap lahan Sragen utara sangat kecil,” terang dia.(

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya