SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Danar Rahmanto (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Bupati Wonogiri Danar Rahmanto (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI-Rencana investasi sorgum atau canthel di Wonogiri selatan masih menunggu investor dari Eropa yang merupakan mitra kerja Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Sambil menunggu, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto tengah memetakan lokasi yang sesuai dengan peruntukan tanaman sorgum yakni lahan kering.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Investor itu mitra Pak Jokowi, jadi kami tinggal menunggu saja. Masyarakat di wilayah Wonogiri selatan seperti Pracimantoro dan Wuryantoro sudah mulai menanam sorgum. Itu mampu menjadi embrio sebelum investor benar-benar masuk ke Wonogiri,” kata Danar saat dijumpai di Komplek GOR Giri Mandala, Jumat (7/9/2012).

Menurut Danar, saat ini budidaya sorgum masih terkendala pasar. Ia yakin saat investor tersebut masuk ke Wonogiri, mampu meningkatkan penjualan sorgum. Ia menyadari saat ini belum ada pengolahan sorgum karena setelah dipanen, maka sorgum langsung dijual. Rencananya, petani akan dilatih untuk teknik pengolahan lahan, penanaman dan pengolahan pasca panen.

“Kami harus memetakan lahan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya tanaman sorgum. Selain itu, investor juga masih menghitung nilai ekonominya. Kami pun tidak ingin saat petani panen raya, harga jualnya malah anjlok,” katanya. Terkait kontinyuitas suplai barang yang dikehendaki investor, ia yakin apabila ada pasar yang jelas maka petani siap menanam sorgum.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Wonogiri, Guruh Santoso, melalui Kabid Tanaman Pangan, Sutardi, mengatakan tanaman sorgum merupakan tanaman jeda seusai musim tanam (MT) II. Saat itu merupakan puncak kemarau yang sulit ditanami padi karena minimnya air. “Sorgum hanya membutuhkan sedikit air untuk hidup. Bahkan, tanaman itu bisa hidup dari tetesan embun,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bupati menemui atase dari Eropa dan Brunai Darussalam yang meninjau ke wilayah di Wonogiri karena topografinya cocok dengan tanaman sorgum. Realisasi untuk kerja sama itu memerlukan lahan 7.000-10.000 hektare yang berupa lahan kering.

Semua bagian tanaman itu bisa dimanfaatkan sehingga tidak ada limbah. Seperti untuk bahan ethanol, pupuk, tepung sorgum dan pakan ternak. Ada lima kecamatan yang disurvei untuk rencana kerja sama itu yakni Wuryantoro, Manyaran, Pracimantoro, Giritontro dan Giriwoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya