SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)

Investasi Solo, pemberian insentif bagi investor baru untuk mendorong peningkatan investasi di Solo.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memberikan insentif kepada investor yang menanamkan modal di Kota Bengawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal ini untuk mendorong pertumbuhan investasi, terutama di Solo bagian utara. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Solo, Toto Amanto, mengungkapkan investasi selama ini belum merata di Solo karena kebanyakan investor lebih memilih di Solo bagian selatan.

Kondisi tersebut membuat pertumbuhan perekonomian di bagian utara cenderung lambat.“Kami terus berupaya untuk mendorong investor berinvestasi di wilayah utara. Guna merangsang minat investor, saat ini sedang disusun konsep pemberian insentif bagi investor yang berminat menanamkan modalnya di Solo bagian utara,” ungkap Toto saat ditemui wartawan, Jumat (28/10/2016).

Dia mengungkapkan ada beberapa cara pemberian insentif kepada investor, di antaranya penggratisan pengurusan beberapa perizinan dan pembebasan pajak reklame untuk jangka waktu tertentu.

Meski begitu, dia mengatakan belum bisa memastikan besaran insentif yang akan diberikan karena harus dibahas dengan dinas terkait.

“Belum ditentukan bentuk dan nilai insentif yang diberikan tapi insentif ini akan diberlakukan tahun depan,” ujar dia.

Dia menyampaikan kebijakan pemberian insentif ini akan dituangkan dalam peraturan wali kota (perwali). Aturan tersebut cukup untuk dijadikan landasan hukum pemberian insentif. Hal ini mengingat apabila harus dibuatkan peraturan daerah (perda) prosesnya cukup lama.

Dia mengungkapkan saat ini ada investor yang tertarik membangun rumah sakit di sebelah timur simpang empat Fajar Indah. Selain itu, ada juga yang berinvestasi di sebelah timur Terminal Tirtonadi.

Keduanya saat ini masih dalam proses pengurusan perizinan. Sementara itu, hingga akhir September, investasi masuk ke Solo mencapai Rp4,79 triliun dari 1.696 perusahaan yang terdiri atas perusahaan kecil, menengah, dan besar.

Capaian tersebut telah melampaui capaian investasi tahun lalu Rp2,5 triliun. Toto menilai capaian ini menunjukkan Solo masih dianggap sebagai lokasi bisnis yang menjanjikan.

Sektor perdagangan dan reparasi masih menjadi sektor bisnis yang paling diminati. Hal ini terlihat dari nilai investasi yang masuk senilai Rp514 miliar dari dua sektor tersebut.

Selain itu, hingga saat ini investasi di bidang jasa dan perhotelan juga masih diminati dan nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan investasi di sektor industri. Hal ini mengingat lahan di Kota Solo semakin sempit sehingga sulit untuk pengembangan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya