SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Investasi Solo, banyak potensi yang bisa dikembangkan antara Malaysia dan Kota Solo.

Solopos.com, SOLO–Malaysia berminat bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo di berbagai sektor usaha. Hal ini mengingat banyak potensi yang bisa dikembangkan dari pariwisata hingga perdagangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Trade Commisioner Malaysia External trade Development Corporation, Naim Abdil Rahman, menyampaikan Indonesia merupakan negara terbesar ke-7 dalam kerja sama perdagangan bagi Malaysia atau terbesar ketiga untuk wilayah Asia Tenggara. Menurut dia, selama ini banyak produk manufaktur dari Malaysia yang diekspor ke Indonesia sedangkan Indonesia kebanyakan mengirimkan produk pertanian, perkebunan, dan pertambangan.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun dia menilai ada potensi lain yang dimiliki Indonesia, sehingga pihaknya berupaya untuk melakukan kerja sama di berbagai bidang. Oleh karena itu, dia mengaku berkeliling ke berbagai daerah untuk melihat peluang usaha yang bisa dilakukan kerja sama dengan pengusaha asal Malaysia.

“Tugas saya adalah membantu perusahaan dari Malaysia untuk melakukan ekspansi ke Indonesia dalam bentuk investasi. Banyak potensi yang bisa digarap, tidak hanya dari perdagangan tapi juga pariwisata, pendidikan, perbankan, dan sektor jasa,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor Kadin, Jumat (20/5/206).

Dia menyampaikan suku bunga kredit di Malaysia yang hanya 4% bisa dimanfaatkan oleh pengusaha asal Kota Solo untuk bekerja sama dengan pengusaha asal Malaysia. Ketua Kadin Solo, Sri Haryanto atau yang akrab disapa Gareng ini mengaku menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Menurut dia, kerja sama ini berpotensi untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno, menyampaikan berharap kerja sama juga bisa dilakukan di sektor pariwisata. Dia mengatakan potensi pariwisata Solo cukup besar, dari heritage hingga alam. Apalagi saat ini ada direct flight Solo-Kuala Lumpur. Pihaknya berharap kerja sama pariwisata bisa terjadi sehingga direct flight bisa berjalan lebih dari tiga kali dalam sepekan.

“Solo juga memiliki 156 hotel yang terdiri atas 44 hotel bintang, di antaranya lima hotel bintang lima, 11 hotel bintang empat, dan 28 merupakan hotel bintang satu hingga tiga. Solo juga memiliki 6.000 kamar dan jika digabung dengan yang ada di Soloraya bisa mencapai 7.000 kamar/malam sehingga bisa mengakomodasi wisatawan asal Malaysia,” kata dia.

Salah satu pengusaha batik asal Laweyan, Gunawan Kurnia P., mengatakan bisnis batik juga cukup baik di Indonesia. Pihaknya pun berharap ada kerja sama dengan investor untuk pengembangan usaha atau kerja sama ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya