SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Solo, Toto Amanto. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Investasi Solo bertambah dengan dibangunnya 2 hotel dan satu rumah sakit.

Solopos.com, SOLO — Investasi Solo kian bergairah. Dua hotel baru di Kota Solo dijadwalkan memulai pembangunan fisik pada awal 2017. Selain itu, sebuah rumah sakit baru juga memulai proses pembangunan pada awal tahun ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Solo, Toto Amanto, menuturkan dua hotel baru tersebut telah melengkapi semua persyaratan perizinan termasuk mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Dua hotel telah mengantongi IMB, tinggal action. Awal tahun ini rencananya mulai melakukan pembangunan. Semuanya hotel berbintang, saya lupa kalau tidak bintang tiga, bintang empat,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (16/1/2017).

Dia menjelaskan satu hotel baru didirikan di Jl. Ahmad Yani, kawasan Gilingan, Banjarsari, Solo dengan tinggi bangunan belasan lantai. Sedangkan, satu hotel lainnya didirikan di Jl. Adi Sucipto, Manahan, Solo, dengan tinggi bangunan empat hingga lima lantai.

Toto mengaku Solo masih menjadi daya tarik bagi investor di bidang perhotelan. Sebelumnya, dia juga telah mengarahkan investor untuk membangun kawasan Solo bagian utara. Namun, kondisi infrastruktur masih belum berhasil memikat calon investor.

“Kami sudah mengupayakan agar investor tertarik ke Solo utara, karena di tengah dan selatan sudah jenuh, namun belum [berhasil]. Kami masih mengkaji lagi regulasinya. Sebenarnya kami sudah memberikan insentif bagi investor, tidak hanya kemudahan, bahkan kalau keberatan retribusi bisa disampaikan dan bisa diberi potongan,” katanya.

Selain hotel, Solo juga akan memiliki satu lagi rumah sakit baru. Rumah sakit yang akan dibangun pada 2017 ini dibangun di Jl. Adi Sucipto, Jajar, Solo.

Ia menyebut selama 2016 nilai investasi di Kota Solo mencapai Rp5,2 triliun. Nilai tersebut sudah termasuk investasi yang sudah ada sebelumnya.

Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, M.S.U Adji, mengaku tidak mempermasalahkan pendirian hotel baru di Kota Bengawan. “Kalau dari PHRI sebenarnya silakan kalau hotel semakin bertambah, tetapi Pemkot juga harus membantu mengembangkan pasar di Solo,” katanya saat dihubungi, Senin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya