SOLOPOS.COM - Mobil Klasik (JIBI/dok)

Solopos.com, LONDON--Mobil klasik seperti Ferrari, Bugatti dan Bentley harganya naik melonjak persen atau kenaikannya  lebih tinggi dibandingkan emas dan karya seni.

Hal tersebut berkat  meningkatnya permintaan dari kalangan kaya di Asia, kata konsultan properti Knight Frank seperti dikutip Reuters.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Knight Frank yang menerbitkan indeks pelacakan kinerja barang-barang mewah, menyebutkan kalangan kaya makin berinvestasi dalam benda tangible yang bisa mereka nikmati seiring pulihnya perekonomian dunia.

Pada bulan Juli, Mercedes-Benz W196 buatan 1954 yang lima kali menjuarai Formula 1, terjual dalam pelelangan dengan harga 30,6 juta dolar dan menjadi mobil termahal dalam sejarah lelang.

“Banyak individu kaya di Asia yang membeli mobil klasik…lalu disimpan di garasi mereka di Eropa kemudian mereka datang dan memakainya untuk berkonvoi,” kata Andrew Shirley, editor laporan Knight Frank tersebut.

Kecenderungan itu bertolak belakang dengan emas, yang selama ini dipandang sebagai tempat aman berinvestasi di masa sulit.

Nilai emas merosot sebesar 23 persen dibandingkan periode yang sama setelah 12 tahun berturut-turut harganya naik.

“Emas itu tangible dalam arti itu hal fisik tapi tidak bisa dinikmanti. Mobil klasik adalah investasi yang bagus dan tetap dapat dinikmati,”kata Shirley.

Setelah mobil klasik, urutan berikutnya yang diminati orang adalah uang logam dan prangko, dengan kenaikan nilai 9 dan 7 persen.

Benda seni nilainya jatuh 6 persen dalam periode tahunan hingga Juni karena pembeli semakin berhati-hati dan selektif, kata Shirley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya