SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Investasi Jatim tahun 2015 ditargetkan mencapai Rp160 triliun.

Madiunpos.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengejar realisasi investasi tahun 2015 ini dengan target Rp160 triliun melalui program guarantee government (garansi pemerintah), mulai dari penyiapan lahan, listrik hingga pelayanan perizinan di kota/kabupaten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jatim, Lili Sholeh Wartadipradja, mengatakan sampai semester I/2015, total realisasi investasi di Jatim masih tercapai Rp67,59 triliun. Realiasasi tersebut setara dengan pencapaian 80% dari realisasi semester I/2014 yakni Rp84,11 triliun.

“Tahun ini memang banyak investor yang wait and see sebelum merealisasikan investasinya karena kondisi ekonomi global. Mereka sepertinya lebih memilih melihat situasi stabil, apalagi nilai rupiah yang jatuh sehingga terjadi rescheduling mesin/bahan baku impor untuk produksi,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/8/2015).

Selain masalah ekonomi global, lanjut Lili, keterbatasan bahan baku produksi, terbatasnya pembiayaan investasi, dan belum optimalnya pelayanan perizinan secara menyeluruh di tingkat kota/kabupaten, serta ketersediaan infrastruktur penunjang juga menjadi hambatan pencapaian target.

Adapun realisasi investasi Jatim semester I/2015, dari Penanaman Modal Asing (PMA) yakni ada 120 proyek senilai Rp10,44 triliun yang menyerap 6.621 tenaga kerja, dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yakni ada 181 proyek senilai Rp12,64 triliun yang menyerap 23.825 tenaga kerja, sedangkan PMDN Non fasilitas ada 74.920 unit usaha senilai Rp44,51 triliun yang menyerap 463.068 tenaga kerja.

Garansi Investasi
Dia menambahkan untuk mengejar realisasi sampai akhir tahun 2015 ini, Provinsi Jatim sudah memiliki program garansi investasi, seperti mengawal kegiatan investasi mulai dari pencarian lokasi, koordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten, perizinan yang transparan dan menyiapkan ketersediaan listrik.

“Kami berupaya terus bantu investor untuk melakukan penjajakan, termasuk mengkoordinasikan dengan BPM kota/kabupaten tentang apa saja yang dibutuhkan investor. Kami optimistis realisasi akan tercapai karena masih banyak perusahaan yang terus melakukan koordinasi dengan kami,” jelasnya.

Meski banyak hambatan dalam merealisasikan target investasi tahun ini, menurut BPM Jatim, minat investasi di Jawa Timur masih sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari realisasi nilai izin prinsip usaha pada semester I/2015 yang mencapia Rp84,68 triliun, atau tercapai 98,75% dibandingkan semester I/2014.

BPM Jatim mencatat, izin prinsip yang masuk dari PMA yakni ada 100 proyek senilai Rp71,88 triliun yang bakal menyerap 14.425 tenaga kerja, PMDN sebanyak 359 proyek senilai Rp12,80 triliun yang bakal menyerap 18.636 tenaga kerja.

Setara Tahun Lalu
Kepala Bidang Pengolahan data dan Sistem Informasi BPM Jatim, Diah Wahyu Ermawati mengatakan minat investasi di Jatim tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Namun, peminat investasi tahun ini cenderung mencari lokasi di luar ring I karena berkaitan dengan tingkat upah karyawan.

“Investor sekarang ini arahnya melirik ke Lamongan, karena upah karyawan tidak terlalu tinggi, lalu dekat dengan infrastruktur dan dekat dengan sumber bahan baku. Minat lokasi ini disusul wilayah Nganjuk dan Bojongeoro,” jelasnya.

Berdasarkan bidang usaha, realisasi investasi Jatim yang masuk kebanyakan di sektor transportasi, gudang dan komunikasi, disusul sektor industri makanan, industri mineral non logal, industri kertas dan percetakan, serta industri mesin, dam elektronika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya