SOLOPOS.COM - Ilustrasi pabrik Hisamitsu Pharma Indonesia di Sidoarjo. (jofascatering-service.blogspot.com)

Investasi Jatim dilakoni perusahaan Jepang Hisamitsu, pembuat Salonpas.

Madiunpos.com, SIDOARJO — Perusahaan farmasi PT Hisamitsu Pharma Indonesia, pemilik merek Salonpas, tahun 2016 mendatang berencana melakukan ekspor produk Salonpas koyo dan lainnya sebanyak 20% dari total kapasitas produksi 18 juta lembar di pabrik baru di Buduran Sidoarjo Jawa Timur.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Chairman Hisamitsu Japan, Nakatomi Hirotaka mengatakan Hisamitsu sudah 40 tahun beroperasi di Sidoarjo dengan memproduksi berbagai jenis produk obat dengan merek Salonpas. “Dengan terselesaikannya ekspansi pabrik baru ini, maka kami telah memproduksi tiga kali lipat dari kapasitas sebelumnya,” katanya saat Peresmian Gedung dan pabrik Hisamitsu, Rabu (25/11/2015).

Dia mengatakan, ekspansi yang menelan investasi hingga US$22,2 juta itu dilakukan perusahaan asal Jepang ini untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Selain memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia, produk Salonpas juga sudah sangat dikenal di beberapa negara lain.

Rencananya, produksi obat seperti Salopas koyo, liniment, gel, dan Bye Bye Fever serta Salopas pain relief patch dan gel patch itu bakal diekspor ke negara-negara Asean, Afrika dan Timur Tengah. “Salonpas ingin menjadi produk yang mendunia seperti produk Coca-Cola yang warnanya hitam, tapi manis rasanya dan sudah sangat dikenal dunia. Market Salonpas di Asia Tenggara sendiri terus meningkat, itu lah alasan kami membuat pabrik lagi,” jelasnya.

Jatim Ramah PMA
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Pengendalian dan Investasi BKPM untuk wilayah Jawa Timur, Tanzili, memaparkan bahwa Hisamitsu telah puluhan tahun berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang kini telah mampu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. “Pertumbuhan ekonomi Jatim yang lebih bagus ini berkat investasi yang masuk ke Jatim, terutama PMA. Untuk itu kami ingin terus menjaga hubungan baik dengan Jepang yang telah banyak berinvestasi di sini,” katanya.

Tanzili juga meminta agar pabrik Salonpas yang resmi beroperasi tahun ini bisa menyerap tenaga kerja yang banyak, terutama tenaga kerja dari Sidoarjo. “BKPM sedang menggalakan kesejahteraan masyarakat setempat, untuk itu pabrik yang sekarang ini telah menyerap 150 orang tenaga kerja diharapkan ke depan bisa ditingkatkan lagi menjadi 200 orang tenaga kerja,” ujarnya.

Dia menambahkan, Hisamitsu berani berekspansi di Jatim walaupun nilai upah minimum kota/kabupten (UMK) telah ditetapkan. Namun begitu, diharapkan karyawan yang bekerja tidak hanya menuntut upah tinggi tetapi juga mau meningkatkan produktvitasnya agar berimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya