Harianjogja.com, JOGJA—Lulusan tebaik International Program for Islamic Economics and Finance (IPIEF) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan pertama Febryan Mujahid Panatagama mendukung penerapan Pasar Modal Islami di Indonesia.
Menurut dia, indeks saham Indonesia akan jeblok bila pasar modal terus dikuasai oleh pihak asing. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) dan otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus konsisten menegakkan peraturan moneter, terutama pada investor minyak dan gas agar usaha tersebut dapat mempertahankan ekonomi bangsa dan terlepas dari efek domino.
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
“Jika terkena efek domino, yaitu kegagalan pasar di negara lain dan berimbas ke negara kita. Maka ketahanan ekonomi kita akan runtuh, dapat dilihat contohnya krisis Yunani dan lainnya,” jelas mahasiswa IPIEF UMY ini.
Senada dengan itu, Wakil Rektor II UMY Suryo Pratolo mengatakan, keberadaan Pasar Modal Islami juga diharapkan mampu menumbuhkan semangat untuk menjaga ketahanan ekonomi bangsa. Lulusan IPIEF UMY, sambung Surya, dapat mengedukasi masyarakat agar lebih peduli pda pasar modal di Indonesia.
“Semoga dengan adanya kajian seperti ini akan tumbuh semangat baru bagi ekonomi Indonesia. Ini kesempatan bagi lulusan IPIEF UMY untuk berperan aktif menkampanyekan sistem ekonomi islam ini,” katanya, pada acara Sarasehan & Roundtable Discussion On Islamic Capital Market di Banyumili Resto, Senin (14/10/2013).