Jakarta [SPFM], Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) mengakui dana investasi infrastruktur saat ini sangat rendah dibandingkan tahun 1997 yang mencapai 8% dari APBN. Sejak 1998, investasi infrastuktur Indonesia hanya berkisar 4%. Ini membuat kualitas infrastruktur Indonesia kalah dari Malaysia dan Thailand. Deputi Sarana dan Prasarana Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Priatna, saat pembukaan Seminar di Jakarta, Selasa (22/11) menyatakan, salah satu cara agar investasi infrastruktur masuk ke tanah air yaitu dengan mempercepat perbaikan regulasi.
Menurut Dedy, saat ini Indeks infrastuktur Indonesia menurut World Economic Global Competitiveness Report 2010-2011, nilainya di bawah 4. Padahal, indeks minimal terbaik harus mencapai nilai 7, diantaranya pasokan listrik, pelabuhan, jalan, transportasi udara, dan kereta api. Dedy mengakui minimnya konektivitas infrastruktur dalam negeri membuat tingginya biaya produksi yang rata rata mencapai 10%-20%. [dtc/dev]
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda