SOLOPOS.COM - Suasana gerbang Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Jawa Barat, Sabtu (13/4/2015). Penggunaan jalan tol terpanjang se-Indonesia dengan jarak 116 kilometer itu dibuka untuk umum mulai Senin (15/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Investasi Indonesia dipastikan menggeliat dengan rencana puluhan investor Tiongkok, Jepang, dan Korea membangun pabrik.

Solopos.com, JAKARTA — Investasi di Indonesia diperkirakan makin menggeliat. Sejumlah investor asing sedang menjajaki pengembangan lahan di wilayah sekitar jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Investor China Tiongkok dan Asia Timur itu berniat menjadikan kawasan sekitar akses tol terpanjang itu sebagai basis produksi barang ekspor maupun domestik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Direktur PT Surya Semester Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja, mengatakan sebanyak 59 asal investor China Tiongkok berniat merelokasi pabriknya ke Indonesia. “Industri mereka sudah overcapacity dan kelihatannya mereka harus cari market baru,” jelasnya seperti dikutip Bisnis Indonesia, Jumat (14/8/2015)

Surya Internusa merupakan perusahaan berencana mengembangkan 500 hektar lahan di Subang untuk pembangunan kota industri. Perusahaan ini juga memiliki 20,5% saham PT Lintas Marga Sedaya, operator jalan tol Cipali.

Johannes menyebut saat ini perseroan telah membebaskan 270 hektare lahan dari target seluas 500 hektar hingga akhir 2015. Adapun, total lahan yang akan dikembangkan dalam tiga tahun ke depan mencapai 2.000 hektare.

Dia mengimbuhkan, mulai 2016 perseroan akan mulai membangun infrastruktur di lahan yang telah dibebaskan. Total investasi untuk pengembangan tahap pertama menurut Johannes mencapai Rp1,9 triliun.

Menurut Johannes, beberapa investor yang tertarik untuk membangun pabrik di Subang merupakan perusahaan kelas atas yang bergerak di beberapa sektor industri. Dia menyebut, selain menggarap pasar domestik, investor dari China Tiongkok juga berniat menjadikan Subang sebagai basis produksi untuk pasar ekspor.

Setali tiga uang, Director Head of Research Savills Property Connection Indonesia, Anton Sitorus, mengatakan sejumlah investor dari Asia Timur sedang mencari lahan untuk ekspansi bisnis di kawasan yang terhubung dengan tol Cipali.

“Investor belum sampai sepuluh jumlahnya, mereka datang ke kami untuk cari lahan dan partner. Mereka sedang pelajari bagaimana potensi dan perhitungan bisnisnya dan peraturan-peraturan di Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis/JIBI, Rabu (12/8/2015).

Menurut Anton, investor yang tertarik menanamkan modalnya di Cipali berasal dari Jepang, China, dan Korea Selatan. Sebagian investor telah beroperasi di Indonesia dan sisanya merupakan pemain baru.

Anton menyebut, investor-investor itu tertarik untuk mengembangkan kawasan perumahan dan permukiman. Dalam jangka panjang, investasi di kawasan yang terhubung dengan tol Cipali terbilang menjanjikan. “Untuk pengembangan memang mesti jauh-jauh haru ketika harga masih murah,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, tol Cipali terhubung dengan jalan tol Jakarta-Cikampek dan Palimanan-Pejagan. Total panjang ruas tol Jakarta-Pejagan mencapai 266 km. Tol ini juga diperkirakan akan semakin ramai karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah membangun bandara internasional di Kertajati, Majalengka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya