SOLOPOS.COM - Kepala BKPM Franky Sibarani saat meresmikan pabrik di Ungaran, Semarang (Istimewa/BKPM)

Investasi Indonesia berdasarkan data BKPM terus bertambah.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat hingga triwulan III tahun 2015 realisasi investasi mencapai Rp259,7 triliun. Jumlah ini memberikan penyerapan tenaga kerja hingga 1,059 juta orang, naik 9,3 % dari tahun lalu sebanyak 960.336 orang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat (6/11/2015), berdasarkan data realisasi investasi Januari–September 2015, investasi padat karya di Indonesia sudah mencapai Rp 41,5 triliun. Dari investasi tersebut, subsektor industri makanan dan minuman mencapai 1.514 proyek senilai Rp 32,6 triliun, industri tekstil dan produk tekstil mencapai 523 proyek senilai Rp 5,8 triliun, industri kulit dan alas kaki mencapai 164 proyek dengan nilai Rp 1,6 triliun dan industri kayu dan furniture mencapai 115 proyek dengan nilai Rp 1,4 triliun.

 Khusus realisasi investasi industri tekstil dan produk tekstil   naik 25% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 177 proyek dengan nilai Rp 4,65 triliun.

Investasi di sektor tekstil dan produk tekstil masih didominasi oleh industri pakaian jadi dengan jumlah 203 proyek dan nilai investasi Rp 1,33 triliun diikuti oleh industri tekstil lainnya sebanyak 42 proyek dengan nilai Rp 224 miliar, dan industri penyelesaian akhir tekstil sebanyak 41 proyek dengan nilai Rp 155,8 miliar.

Sementara itu, sepanjang periode yang sama, realisasi investasi tekstil dan produk tekstil di Jawa Tengah sendiri naik 10 kali lipat dari Rp 263 miliar menjadi Rp 2,7 triliun. Penyerapan tenaga kerja naik hingga 20 kali lipat dari 3,074 orang menjadi 60,442 orang. Hal ini menguatkan Jawa Tengah sebagai sentra investasi tekstil terbesar di Indonesia.

“BKPM terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh perusahaan menyelesaikan proyek investasi tanpa kendala dan mendapatkan tenaga kerja dengan jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahan. Salah satu langkah yang dilakukan BKPM untuk mendorong ketersediaan tenaga kerja ini adalah mensinergikan investasi dengan pondok pesantren, termasuk di Boyolali,”papar Kepala BKPM Franky Sibarani saat peluncuran di lokasi pabrik PT. Eco Smart Garment Indonesia di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Franky menambahkan, pemerintah terus berupaya untuk mencapai target penyediaan dua juta tenaga kerja setiap tahun. Untuk dapat memenuhi target tersebut, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah adalah menjadikan investasi padat karya sebagai fokus dan prioritas investasi.

Terlebih dengan fakta bahwa elastisitas tenaga kerja Indonesia semakin menurun. Pada tahun 2004, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 450 ribu tenaga kerja. Tahun 2014, 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan 160 ribu tenaga kerja.

Saya selalu mengingatkan bahwa angka pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7-8 juta orang. Oleh karena itu BKPM berupaya mendorong realisasi investasi sehingga dapat mencapai target pemerintah 2 juta lapangan kerja setiap tahunnya. Investasi padat karya adalah jawaban untuk menciptakan banyak tenaga kerja,” tambah Franky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya