SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Investasi di Semarang terus berkembang. Pemkot juga mengklaim selain investor, para pelaku UMKM juga menganggap Semarang sebagai pasar favorit 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang menilai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu diminati pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah karena memberikan peluang pasar yang lebih besar dibandingkan dengan daerah lain.

“Dari hasil tanya jawab kami dengan banyak pelaku UMKM yang mengikuti pameran di Semarang, ternyata mereka tertarik untuk berjualan di Semarang karena kota ini banyak didatangi oleh penduduk dari luar kota,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Litani Satya di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (25/5/2015).

Dia menjelaskan berdasarkan beberapa informasi pelaku UMKM yang terbiasa mengikuti pameran di sejumlah kota besar, hasil pemasukan mereka ketika mengikuti pameran di daerah lain ternyata tidak sebanyak ketika mereka mengikuti pameran yang diselenggarakan di Semarang.

Meski Semarang banyak diminati, namun pihaknya berharap agar ke depan pemprov juga dapat melakukan pameran UMKM di sejumlah daerah lain sehingga semakin banyak produk lokal Jateng yang terangkat dan dikenal oleh masyarakat luar daerah.

Meskipun menyediakan fasilitas bagi pengusaha daerah lain untuk berjualan di Semarang, pihaknya tetap berupaya menjaga kualitas produk lokal agar tidak kalah bersaing dengan produk daerah lain.

Beberapa produk kerajinan lokal Semarang yang sudah memiliki pasar ke hampir seluruh penjuru Tanah Air, yaitu tas rajut.

Ia mengatakan meskipun produk itu harganya lebih mahal dibandingkan tas biasa, peminat tas rajut asal Semarang sudah cukup banyak.

Bahkan, sejumlah perajin Kota Semarang juga sudah melakukan ekspor ke beberapa negara tetangga, di antaranya Malaysia dan Brunei Darusalam.

Meskipun sudah memiliki sejumlah produk unggulan, Pemkot Semarang juga berupaya untuk mengembangkan produk baru yang tidak kalah menarik.

Ia mengatakan saat ini, para perajin sedang mengembangkan tas batik yang diaplikasikan dengan tas berbahan baku kulit.

“Untuk produk ini kebanyakan sudah dikirim ke Singapura, ternyata produk turunan batik ini peminatnya sangat banyak. Untuk batik yang digunakan pada pembuatan tas tersebut menggunakan batik yang dikerjakan dengan proses tulis, bukan printing,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya