SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN–Pemerintah Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, membantah kedatangan puluhan warga ke balai desa pada Senin (2/6/2014) sore untuk meminta uang kompensasi atas konflik dengan PT Sakti, perusahaan penggilingan padi yang mulai beroperasi baru-baru ini.

Kepala Desa (Kades) Duyungan, Kuntoro, ditemui wartawan Senin malam mengatakan kedatangan warga sebatas untuk berdialog dengan manajemen PT Sakti. Kedatangan ke balai desa atas undangan Pemerintah Desa Duyungan. “Warga kami undang untuk dialog saja,” kata dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kuntoro menjelaskan dialog membahas mulai beroperasinya PT Sakti. Dalam kesempatan tersebut warga diberi kesempatan menyampaikan semua unek-unek. Warga juga diberi penjelasan ihwal sudah lengkapnya sejumlah surat izin operasi PT Sakti.

Dalam kesempatan tersebut manajemen PT Sakti yang diwakili Manajer Human Resources Development (HRD), Winarno menyampaikan sejumlah komitmen terhadap pembangunan lingkungan. Salah satunya membuat berem atau pembatas di kanan-kiri jalan.

Winarno juga menyatakan siap bertanggung jawab bila terjadi penyusutan air untuk pertanian pada musim kemarau. Komitmen tersebut disampaikan dia menanggapi kekhawatiran warga (petani) menyusul pembuatan sumur dalam di kompleks pabrik PT Sakti.

“Bentuk tanggung jawab kami dengan membuat sumur-sumur pertanian. Jumlah sumur nanti sesuai kebutuhan petani, saya belum bisa memastikan,” kata dia. Winarno melanjutkan, PT Sakti juga berkomitmen menampung penjualan gabah dari petani di Duyungan.

Dia menerangkan PT Sakti adalah perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan padi. Gabah diperoleh perusahaan dari petani di wilayah Subosukowonosraten. Kebutuhan gabah perusahaan diperkirakan mencapai 800 ton per hari. “Petani Duyungan prioritas,” tandas dia.

Sementara disinggung pembagian amplop berisi uang kepada warga yang datang ke balai desa, menurut Kuntoro sebatas uang transportasi. “Intinya tidak ada masalah antara warga dengan perusahaan. Uang diberikan kepada warga sebagai uang transportasi,” sambung dia.

Lebih lanjut Kuntoro meminta manajemen PT Sakti menepati semua janjinya. Termasuk komitmen membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar pabrik. Sementara sejumlah warga ditemui wartawan seusai pertemuan enggan membeberkan pokok masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya