SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI–Sedikitnya Rp.382,7 miliar dana investasi masuk ke Wonogiri sepanjang semester 1 tahun 2013. Nilai investasi tersebut berasal dari 538 proyek yang menyerap 3.030 orang tenaga kerja.

Berdasarkan data Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Wonogiri, investasi terbesar berasal dari sektor industri tekstil. Selain itu, sektor yang juga memberi sumbangan investasi tinggi adalah sektor perdagangan dan reparasi, konstruksi, industri kayu, perumahan serta sektor transportasi, gudang, dan komunikasi. Sayangnya, nilai investasi pada periode itu masih jauh dibawah realisasi investasi periode sama 2012 yang mencapai Rp528,7 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala BPMPT Wonogiri, Eko Subagyo, menjelaskan meski dibandingkan semester I 2012 nilai investasi semester I tahun ini lebih rendah, dia melihat secara umum terjadi tren lonjakan kenaikan nilai investasi dari tahun ke tahun. Nilai investasi yang tinggi pada semester I 2012 tidak diimbangi nilai investasi semester II 2012 yang hanya Rp96 miliar. Sedangkan, situasi pada tahun 2013 berbeda. Bahkan dia menduga tahun 2013 adalah periode puncak masuknya investasi ke Kota Gaplek.

“Tahun ini investasi yang masuk menunjukkan tren positif karena masuknya mulai stabil, jadi selalu ada investor baru. Dalam cacatan kami ada empat proyek besar yang masuk Wonogori dan menyumbang nilai investasi yang besar.”

Empat proyek besar itu adalah pembangunan pabrik pakaian dalam kualitas ekspor Liebra Permana di Selogiri, pabrik pengolah kayu Naga Buana di Sidoharjo dan Wonogiri, serta pabrik pengolah singkong Arena Agro Andalan di Ngadirojo. Selain itu belum lama ini ada calon investor yang mulai menjajaki kemungkinan menanam 1.000 hektare tanaman singkong.

Masuknya perusahaan besar dengan nilai investasi miliaran rupiah tersebut, lanjut Eko, berusaha diimbangi pihaknya dengan mengatur pengelolaan perizinan terpadu. Selama ini, petugas pelayanan perizinan terpadu sudah berhasil menekan lama waktu mengurus perizinan. Lima perizinan wajib bagi sebuah perusahaan baru, yang semestinya dilayani sampai 17 hari, kini bisa selesai sebelum 14 hari.

Percepatan perizinan ini, diyakininya menjadi faktor yang menarik bagi investor untuk menanamkan modal di Wonogiri. Lima izin wajib dimaksud adalah izin prinsip, izin gangguan (HO), izin mendirikan bangunan (IMB), izin usaha baik berupa izin usaha industri,  perdagangan, maupun pertambangan, dan terakhir tanda daftar perusahaan (TDP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya