SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Investasi daerah Cilacap diharapkan semakin berkembang dengan dimudahkannya perizinan oleh BPMPT.

Kanalsemarang.com, CILACAP-Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Cilacap, Jawa Tengah akan memberikan kemudahan perizinan investasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di kabupaten itu.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Kami memang sudah ada SOP-nya [standard operating procedure] masing-masing. Namun, kalau misalkan SIUP [surat izin usaha perdagangan] dan TDP [tanda daftar perusahaan] di SOP-nya tiga hari, maka kami kalau bisa satu jam, ya satu jam, begitu persyaratannya lengkap tidak harus sesuai SOP,” kata Kepala BPMPT Cilacap Budi Santoso di Cilacap, Kamis (19/11/2015).

Ia mengatakan bahwa hal-hal yang tidak perlu pengecekan lapangan, saat itu juga akan segera diselesaikan perizinannya sepanjang persyaratannya lengkap.

Menurut dia, hal itu dilakukan BPMPT Cilacap dalam rangka memberikan peluang bagi investor untuk berinvestasi di Cilacap serta mendukung kebijakan pemerintah terkait layanan perizinan.

“Secara prinsip kita ‘support’ dan memang sudah menjadi komitmen kita semua, dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah untuk bisa membantu para investor dan lain-lain yang membutuhkan proses perizinan,” katanya.

Ia mengatakan pihaknya berupaya memberikan bantuan dan dukungan sepenuhnya kepada investor dengan memfasilitasi berbagai kemudahan.

Khusus dalam kebijakan investasi, kata dia, Pemerintah Kabupaten Cilacap akan mengawal investor tidak hanya pada proses awal proses perizinan tetapi juga saat investasi tersebut berjalan.

“Kami ada ‘policy’sampai kapanpun ketika investor menjumpai kendala di lapangan seperti dalam proses konstruksi, perselisihan sosial dengan lingkungan, kami akan selalu ada di sana sehingga diharapkan para investor bisa merasakan aman dan nyaman berinvestasi di Cilacap,” katanya.

Ia mengatakan hal itu dilakukan karena sering kali kendala muncul saat eksekusi di lapangan sehingga pihaknya harus bisa berkoordinasi serta mengawal investor.

Menurut dia, pihaknya berupaya melaksanakan pengawasan dan pengendalian termasuk mengidentifikasi kendala yang muncul.

“Kendala-kendala itu datang dari mana, apakah dari investor sendiri atau dari lingkungan sekitar. Itu yang akan kami coba pecahkan manakala ada ‘bottle neck’ yang terjadi,” katanya.

Disinggung target investasi di Kabupaten Cilacap, Budi mengatakan bahwa setiap tahunnya ditarget sebesar Rp600 miliar.

Menurut dia, pihaknya saat ini sedang menunggu Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari kilang “Residual Fluid Catalytic Cracker [RFCC]” Pertamina.

“Mudah-mudahan dalam beberapa saat ini bisa masuk dan itu [LKPM RCFCC Pertamina] cukup signifikan untuk kita karena berdasarkan beberapa informasi yang kami terima angkanya di atas Rp4 triliun sehingga nanti mungkin dari target Rp600 miliar bisa terealisasi dengan angka yang luar biasa,” katanya.

Dia memperkirakan realisasi investasi di Cilacap pada tahun 2015 mencapai di atas Rp4 triliun.

Sementara untuk target investasi pada tahun 2016, dia mengatakan bahwa besarannya tetap sama sekitar Rp600 miliar namun kemungkinan realisasinya bisa di atas Rp20 triliun karena adanya ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1×1.000 MW yang dikelola PT Sumber Segara Primadaya (S2P) di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan.

Dalam hal ini, PT S2P yang telah mengoperasikan PLTU berkapasitas 2×300 MW di Karangkandri sedang mengembangkan ekspansi tahap pertama sebesar 1×660 MW dan pada tahun 2016 ekspansi tahap kedua sebesar 1×1.000 MW dalam rangka mendukung Program 35.000 MW.

“Kami akan selalu terbuka terhadap para investor yang ingin menanamkan modalnya di Cilacap,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya