SOLOPOS.COM - Pendapa Pemkab Boyolali di Kemiri (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Investasi Boyolali, Pemkab boyolali akan membuat city of fashion international di lahan 150 Ha.

Solopos.com, BOYOLALI–Bupati Boyolali Seno Samodro kembali melontarkan program mercusuar di wilayah Kabupaten Boyolali. Kali ini, kepala daerah dua periode itu akan membikin City Of Fashion International di Kota Susu. Akhir bulan depan, akan dilakukan penandatanganan nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Boyolali dengan investor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“City Of Fashion International itu nantinya akan menjadi kiblat perancang busana kelas dunia,” ujar Seno saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (3/8/2016).

Lebih jauh ia menjelaskan, City Of Fashion International adalah sebuah kawasan perkotaan khusus, di mana para perancang busana dari berbagai dunia akan berkumpul di sana. Para perancang busana itu lantas membikin sayembara untuk menciptakan busana terbaik kelas dunia. Busana yang masuk nominator, kata dia, akan diproduksi secara terbatas lalu disebarkan ke penjuru dunia. “Nanti, busana yang terbaik akan menjadi percontohan lalu disebarkan ke dunia. Ini memang ide ‘gila’ dari orang-orang Swiss yang menemui saya,” terangnya.

Seno mengaku telah memberi lampu hijau kepada para investor dari Swiss itu. Selain itu, ia juga mengaku telah menyiapkan lahan seluas 150 hektare di Boyolali untuk proyek ambisius itu. Lahan itu, kata dia, selain untuk membangun pabrik, juga untuk membangun lokasi-lokasi pameran, sayembara, dan lain-lainnya. “Jangan tanya di mana lokasinya. Sekarang lagi FS [feasibility study] Kalau, saya kasih tahu, harga tanah naik gila-gilaan. Dan studi sudah tak feasibility lagi,” akunya.

Jika tak ada aral melintang, tegas Seno, akhir bulan depan sudah dilakukan penandatanganan nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Boyolali dengan investor asal Swiss. Seno optimistis City of Fashion International akan menjadi proyek mercusuar dan akan mengangkat perekonomian warga Boyolali.

“Saya sebagai tuan rumah, selalu mempersilakan setiap investor masuk asal tak melanggar Perda RTRW,” terangnya.

Sebagai kota yang pro investasi, kata Seno, Boyolali terus mendorong pertumbuhan investasi. Tahun ini, dana investasi dari para investor sedikitnya sudah menembus Rp6 triliun. Seno mengklaim, investasi terkecil dari para investor adalah Rp100 miliar.

“Kalau saya sebutkan satu percsatu sangat banyak investor yang masuk ke Boyolali. Ada lebih 25 investor. Ada yang dari Korea, Swiss, Hongkong, dan lain-lainnya. Investasi paling kecil Rp100 miliar,” terangnya.

Seno juga memastikan saat ini Boyolali mengalami defisit tenaga kerja 16.000 orang. Hal itu, kata dia, karena pertumbuhan ekonomi melonjak lantaran banyakanya investor yang masuk.
“Saya dulu pernah bilang, jika warga Kali Jodo Jakarta yang sudah digusur bingung cari kerja, silakan datang ke Boyolali. Tapi, kami yakin mereka tak mau karena sudah telanjur nyaman dengan gaji UMK Jakarta,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya