SOLOPOS.COM - Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, menjadi salah satu desa yang akan menjadi lokasi pembangunan bandara seperti diwacanakan Bupati Boyolali Seno Samodro. Foto diambil Senin (3/10/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Investasi Boyolali, rencana Bupati Seno membangun bandara internasional menemui batu sandungan.

Solopos.com, BOYOLALI—Rencana Bupati Boyolali, Seno Samodro, membangun bandara baru di Boyolali rupanya tidak mudah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kendati mengklaim mendapat izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), rencana masuknya investor dari Tiongkok untuk membangun bandara di Boyolali terkendala aturan kerja sama World Trade Organization (WTO). Baca juga: Sudah MoU, Bupati Seno bakal Bangun Bandara

Ekspedisi Mudik 2024

Saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (22/11/2016), Seno menyebut Indonesia merupakan salah satu negara anggota WTO dan sudah tanda tangan ikut aturan WTO. Ada tiga negara yang tidak ikut tanda tangan dalam organisasi perdagangan dunia itu yakni Israel, Uni Soviet, dan Tiongkok.

“Jadi masalahnya ada dua sistem yang berbeda. Kebetulan investornya dari Tiongkok dan dalam investasi mereka mensyaratkan adanya bank garansi. Sesuai dengan hukum perdagangan di WTO, bank garansi ini sudah tidak berlaku, dulu ada waktu masih zaman Presiden Soeharto, sekarang sudah tidak berlaku,” papar Seno.

Seno akan mengikuti aturan yang berlaku dalam rencana investasi ini. “Karena Indonesia sudah ikut tanda tangan WTO, jadi harus kita ikuti.”

Namun, baginya, kendala ini tidak menjadi aral untuk merealisasikan pembangunan bandara di Boyolali. “Akan coba kami diskusikan lagi. Saya akan bertemu dengan calon investor di Jakarta nanti dipandu langsung tim dari BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal],” ujar Seno.

Ada sinyal Seno akan mencari investor baru mengingat tidak hanya Tiongkok yang tertarik bangun bandara di Boyolali. “Investor kan banyak ada dari Amerika. Mungkin butuh waktu lebih lama untuk merealisasikan, tapi diskusi saya dengan Presiden Jokowi, secara prinsip beliau mengizinkan asal ada dananya dan sama-sama beriringan dengan rencana pengembangan Bandara Adi Soemarmo.”

Menurut Seno, kesepakatan yang sudah terbangun sebelumnya akan sangat disayangkan jika tidak dilanjutkan. “Ya, beri saya waktu sepekan lagi akan ada investasi yang luar biasa yang berencana masuk ke Boyolali.”

Seperti diketahui sebelumnya, Bupati Seno berambisi membangun bandara komersial yang diklaim akan lebih megah dibandingkan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Cengkareng. Nilai investasi bandara itu diperkirakan mencapai Rp42 triliun atau enam kali lipat dibanding investasi pembangunan terminal ultimate 3 Bandara Seotta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya