SOLOPOS.COM - Ilustrasi Disneyland (disneyland.disney.go.com)

Investasi Boyolali, Pemkab berencana merevisi Perda RTRW untuk mengakomodasi pembangunan Disneyland.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemkab Boyolali telah menyiapkan tim konsultan yang akan merevisi Perda Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW). Revisi tersebut dimaksudkan agar iklim investasi di Kabupaten Susu kian menarik dan mudah, salah satunya terkait rencana pembangunan Taman Wisata Disneyland Asia Tenggara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bappeda Boyolali, Nur Khamdani, mengatakan semangat utama dalam merevisi Perda RTRW adalah agar Boyolali menjadi wilayah yang paling ramah bagi investor. Itulah sebabnya, Pemkab akan melakukan revisi Perda RTRW untuk mendukung visi misi Bupati mewujudkan kabupaten ramah investasi.

“Revisi ini semangatnya adalah Boyolali ramah investasi. Namun, tetap mengacu pada aturan, seperti tak menghilangkan lahan hijau produktif,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (14/4/2017).

Salah satu hal yang akan dimasukkan dalam revisi Perda RTRW adalah memperluas jangkauan wilayah industri dan pariwisata. Selama ini, kata dia, wilayah industri hanya terpusat pada sejumlah willayah. (Baca juga: Disneyland Boyolali akan Bersaing dengan Walt Disney Bogor)

Setelah direvisi, kata dia, wilayah yang diperbolehkan untuk pengembangan investasi industri dan pariwisata menjadi lebih luas. “Salah satunya kami akan menggarap Boyolali wilayah utara, seperti Juwangi, Kemusu, Wonosegoro agar dilirik investor. Namun, harus dipikirkan juga prasarana pendukung, khususnya jalan,” jelasnya.

Dia mengatakan saat ini hanya ada delapan wilayah kecamatan yang diperbolehkan menjadi lokasi industri. Nur Khamdani tak menampik saat ini jumlah investor yang masuk ke Boyolali sangat banyak.

Itulah sebabnya Bupati memintanya mengkaji kembali Perda RTRW saat ini agar bisa selaras dengan perkembangan wilayah yang kian pesat di Boyolali saat ini. “Revisi Perda RTRW ini dilakukan setiap lima tahun sekali. Saat ini, sudah saatnya direvisi seperti daerah-daerah lainnya,” terangnya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, aliran dana dari investor pada awal 2017 sudah mencapai Rp16 triliun. Angka itu mengacu pada memorandum of understanding (MoU) yang sudah dilakukan Bupati Seno dengan sejumlah calon investor, antara lain investasi hotel dan bandara senilai Rp10 triliun dan taman wisata Disneyland Asia Tenggara senilai Rp6 triliun.

“Dana yang mengalir ke Boyolali memang luar biasa. Awal tahun ini sudah Rp16 triliun, dan Maret mendatang kira-kira akan masuk lagi Rp30 triliun. Saya sendiri heran, sekarang Boyolali begitu menarik di mata investor,” kata Seno beberapa waktu lalu.

Ditanya lebih jauh terkait rencana pembangunan Taman Wisata Disneyland Asia Tenggara itu, Seno enggan membeberkannya. Ia akan menyampaikan secara terperinci proyek mercusuar itu setelah Mei 2017 nanti. “Nanti Mei saja. Saat ini belum bayaran,” ujarnya singkat melalui pesan pendek di handphone.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya