SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Investasi Boyolali, BPMP2T mencatat nilai investasi di Boyolali mencapai Rp6,2 triliun selama Januari-September 2015.

Solopos.com, BOYOLALI–Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Boyolali mencatat nilai investasi selama Januari-September 2015 mencapai Rp6,241 triliun. Sebagian besar kawasan yang menjadi incaran investasi adalah Boyolali utara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BPMP2T Boyolali, E.L. Rusdijanti, mengatakan jumlah investasi di Boyolali setiap tahun terus mengalami peningkatan.  Data investasi yang masuk mulai 2011-2015 atau selama lima tahun mengalami kenaikan 280%. “Total investasi yang masuk di Boyolali yang sekarang masuk kemungkinan besar masih bisa terus bertambah sampai akhir tahun ini,” ujar Rusdijanti saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (26/11/2015).

Rusdijanti mengatakan ada dua jenis investasi yang masuk di Boyolali yakni investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Nilai investasi PMA senilai Rp1,532 triliun, sedangkan PMDN senilai Rp 4,709 triliun sehingga total keduanya senilai Rp6,241 triliun.

“Jumlah perusahaan PMDN di Boyolali sebanyak 6.234 dan PMA sebanyak sembilan perusahaan,” kata Rusdijanti.

Ia mengatakan kawasan Boyolali yang masih menjadi sasaran investasi industri besar adalah Kecamatan Sambi, Klego, Ampel, Mojosongo, Nogosari, Karanggede, Juwangi, Kemusu, Wonosegoro, dan Banyudono.

Sementara investasi industri menengah yakni Sawit, Teras, Boyolali, Ngemplak, Andong. “Investor asing yang paling banyak masuk di Boyolali didominasi dari Korea Selatan,” kata dia.

Perusahaan asing, kata dia, yang dibangun di Boyolali seperti PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI), PT Samkyung, dan PT Pan Brothers. Tahun depan sedikitnya ada dua perusahaan asing melakukan perluasan pabrik baru dan satu perusahaan lokal.

Perusahaan asing itu adalah PT Pan Brothers dan PT ESGI. Sementara perusahaan lokal PT Batik Keris Solo yang membangun pabrik baru di Nogosari.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengendalian BPMP2T Boyolali, Eko Nugroho, mengatakan nilai investasi di atas Rp10 miliar izinnya langsung ke BPMPT Provinsi Jateng. Sedangkan investasi di bawah Rp10 miliar perizinannya ke daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya